Menuju konten utama

Pemerintah Gagalkan 4 Calon PMI Berangkat ke Turki secara Ilegal

Keempat calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ini sempat ditampung selama dua pekan di Jatiasih, Kota Bekasi oleh seorang berinisial M.

Pemerintah Gagalkan 4 Calon PMI Berangkat ke Turki secara Ilegal
Menteri Perlindungan Pekerja Indonesia (PPMI)/Kepala BP2MI Abdul Kadir Karding (kiri) didampingi Wakil Menteri PPMI/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani (tengah) berbincang dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kanan) seusai menggelar rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU

tirto.id - Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) berhasil mencegah pemberangkatan 4 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ke Turki melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengatakan pencegahan ini merupakan hasil dari penelusuran yang dilakukan timnya mengenai penempatan CPMI tersebut.

"Tim menelusuri informasi adanya penempatan CPMI secara nonprosedural yang akan diberangkatkan Sabtu, 28 Desember 2024, Pukul 15.00 WIB melalui Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten," ujar Karding dalam keterangan resmi, pada Minggua (29/12/2024).

Menurut data yang dirilis PPMI/BP2MI, keempat TKI itu berasal dari daerah berbeda dan hendak bekerja di Turki hingga Arab Saudi. CPMI berinisial DEF dari Cilegon, LM dari Cianjur, dan R dari Jakarta Barat akan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Turki.

Sedangkan, CPMI berinisial TSW merupakan warga Pandeglang, Banten, dan berencana menjadi ART di Arab Saudi. Keempat calon TKI itu sempat ditampung di rumah M, calo keberangkatan ilegal tersebut.

Menurut Karding, berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari keempat orang calon pekerja tersebut sebelum berangkat, mereka ditampung di kediaman calo berinisial M di Perumahan Bappenas Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat selama kurang lebih dua minggu.

Karding mengatakan mereka ditampung agar diberangkatkan untuk bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga. Saat dilakukan pencegahan dan penyelamatan, mereka ditemui sudah mengantongi Paspor dan Boarding Pass dengan tujuan Jakarta-Doha dan Doha -Istanbul.

“Salah satu CPMI bilang, calo yang melakukan proses perekrutan berinisial M,” ujar Karding.

Saat ini keempat orang CPMI itu telah diserahterimakan dan diselamatkan ke rumah ramah BP3MI Banten di Tangerang untuk pembinaan dan fasilitasi kepulangan ke daerah asal.

“Tim akan berkoordinasi dengan polisi untuk menelusuri calo "M" dan jaringannya untuk proses lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Karding.

Baca juga artikel terkait PEKERJA MIGRAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto