Menuju konten utama

Pemerintah Cari Investor yang Mau Sewa Mesin Milik Sritex

Kemnaker masih mendata eks karyawan pabrik PT Sritex untuk dikaryakan kembali.

Pemerintah Cari Investor yang Mau Sewa Mesin Milik Sritex
Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mencatat 10.965 buruh dan karyawan di empat perusahaan terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PT. Sritex Tbk setelah diputus pailit oleh Pengadilan Niaga. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengungkapkan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan investor untuk menyewakan alat-alat industri tekstil milik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang saat ini telah dinyatakan pailit.

Dia menjelaskan bahwa proses penyewaan alat tekstil milik Sritex tersebut merupakan rekomendasi dari kurator agar tak terbengkalai.

"Investornya untuk sewa update kami dengar terakhir itu ada, sistemnya sewa, saya melihat kalau dari kurator, aset itu daripada dibiarkan terbengkalai, mereka melihat ada opportunity untuk tetap dipakai," kata Yassierli dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (11/3/2025).

Yassierli menerangkan bahwa mesin tekstil yang digunakan tersebut diharapkan dapat lebih terawat bila digunakan sehingga terhindar dari kerusakan.

"Sehingga mesin-mesinnya tidak rusak, saya melihat kesana," kata dia.

Pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) saat ini sedang melakukan pendataan bersama serikat pekerja Sritex untuk mengetahui karyawan pabrik tersebut yang siap untuk kembali dikaryakan setelah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Timeline-nya, kami sedang mendata bersama serikat pekerja atau serikat buruh siapa yang siap bekerja dan kapan?" kata Yassierli.

Dirinya menjelaskan bahwa melalui Kementerian Perekonomian saat ini sedang dilakukan dukungan kepada industri tekstil dengan peremajaan mesin. Dia berharap dengan kebijakan yang sudah digulirkan sejak awal tahun 2025 ini dapat membantu industri tekstil di Indonesia dan siap mengevaluasi kembali sesuai dengan kebutuhan ketenagakerjaan di Indonesia.

"Salah satu solusi terkait tekstil di Kemenko Perekonomian sudah ada insentif peremajaan mesin, awal tahun kemarin digulirkan, dan kami akan review kembali dan apakah momentum ini pas atau tidak, apakah kita perlu solusi yang lain atau tidak?" katanya.

Selain berupaya mengembalikan mesin tekstil Sritex agar kembali berfungsi dengan menyewakan pada investor, Yassierli berupaya agar para karyawan pabrik tersebut yang mengalami PHK tetap mendapatkan haknya yaitu tunjangan hari raya (THR) sebelum lebaran.

Dia akan membangun komunikasi dengan kurator dan pemilik Sritex terkait hal tersebut.

"Jadi THR, kita tadi akan perjuangkan itu," kata dia.

Baca juga artikel terkait PT SRITEX atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto