Menuju konten utama

Pelaku Penembakan Massal Moscow Terancam Penjara Seumur Hidup

Para pelaku penembakan massal di Moscow kini terancam hukuman penjara seumur hidup. Simak kondisi terakhir pelaku dan isi dakwaan pengadilan.

Pelaku Penembakan Massal Moscow Terancam Penjara Seumur Hidup
Seorang prajurit Rosguardia (Garda Nasional) Rusia mengamankan area ketika kobaran api besar terlihat di Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow, Rusia, Jumat, 22 Maret 2024. (Foto AP/Dmitry Serebryakov)

tirto.id - Pelaku penembakan massal di Crocus City Hall, Moscow, Rusia, pada Jumat, 22 Maret 2024, terancam hukuman penjara seumur hidup.

Mengutip pemberitaan AP News pada Senin, 25 Maret 2024, Pengadilan Basmanny, Moscow, telah mengeluarkan dakwaan terhadap para terduga pelaku penembakan massal.

Mereka menghadapi tuduhan serangan teror yang mengakibatkan kematian orang lain. Aksi semacam ini dapat dikenai hukuman penjara maksimal seumur hidup.

Daftar pelaku terdiri dari Dalerdzhon Mirzoyev (32 tahun), Saidakrami Rachabalizoda (30 tahun), Syamsidin Fariduni (25 tahun), dan Mukhammadsobir Faizov (19 tahun).

"Rachabalizoda Saidakrami Murodali dan Mirzoyev Dalerdjon Barotovich dituduh di bawah bagian 3, ketentuan "b" dari pasal 205 KUHP Rusia (serangan teror yang dilakukan oleh sekelompok orang dan menyebabkan kematian manusia," bunyi rilis pengadilan, dikutip via Russian News Agency.

Kondisi Pelaku Penembakan Massal Moscow

Crocus City Hall di Moskow menghadapi serangan hingga menewaskan total 137 orang. Jumlah korban kemungkinan masih bisa bertambah.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Moscow, 182 orang mengalami luka-luka akibat tragedi tersebut. 11 orang sudah ditangkap, termasuk 4 pria bersenjata yang dicurigai sebagai penyerang.

Mereka melarikan diri dari gedung konser dan mencoba pergi ke wilayah Bryansk, kawasan yang memiliki jarak sekitar 340 km (210 mil) sebelah barat daya Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pihaknya akan menghukum semua yang terlibat aksi ini, sekaligus menetapkan tanggal 24 Maret 2024 sebagai hari berkabung nasional.

Pengadilan Basmanny, Moscow, telah menggelar sidang pada hari Minggu, 24 Maret 2024. Namun demikian, banyak pihak yang mempertanyakan terkait kondisi para pelaku penembakan massal. Mereka tampak mengalami pemukulan.

Bahkan, salah satunya dilaporkan sampai tak sadarkan diri selama menjalani persidangan. Menurut pihak pengadilan, Mirzoyev dan Rachabalizoda sudah mengakui perbuatannya. Namun demikian, pernyataan ini masih menimbulkan tanda tanya jika melihat kondisi fisik para pelaku.

Masih berdasarkan laporan AP News yang bersumber dari sejumlah pemberitaan media Rusia, para terduga pelaku diberitakan telah mengalami penyiksaan pada saat menjalani interogasi oleh aparat keamanan.

Mirzoyev, Rachabalizoda, dan Fariduni mengalami memar dan bagian wajah bengkak. Telinga Rachabalizoda juga diperban. Di lain sisi, Faizov diantar ke pengadilan dari rumah sakit. Ia masih menggunakan kursi roda. Selain itu, matanya tertutup.

Menurut Reuters, Pengadilan Basmanny, Moscow, memerintahkan agar para pelaku yang berkewarganegaraan Tajikistan ini ditahan selama 2 bulan ke depan hingga 22 Mei 2024 untuk menjalani masa pra persidangan.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN MASSAL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Flash news
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra