tirto.id - Sekjen PBB, Antonio Guterrres, mengutuk serangan rudal Iran ke Israel pada Rabu (2/10/2024). Ia mengatakan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB agar aksi saling balas kekerasan harus segera dihentikan.
"Kita kehabisan waktu," kata Guterres kepada DK PBB sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (3/10/2024).
Lima belas anggota DK PBB bertemu setelah serangan Israel berhasil menewaskan pemimpin Hizbullah di Lebanon dan memulai serangan darat terhadap kelompok militan yang didukung Iran. Di sisi lain, Iran menyerang Israel yang dikhawatirkan memicu perang lebih besar di Timur Tengah.
“Saya kembali mengutuk dengan keras, serangan rudal besar-besaran kemarin oleh Iran ke Israel,” tambah Guterres.
Sebelumnya, pemerintah Israel melarang Guterres masuk ke Israel karena tidak secara tegas mengutuk rudal Iran ke Israel.
Dalam surat kepada DK PBB pada Selasa (1/10/2024), Iran membenarkan mereka menyerang Israel dengan dalih pembelaan diri sesuai Pasal 51 Piagam PBB dan mengatakan serangan Israel telah melanggar kedaulatan Iran.
“Iran, dalam kepatuhan penuh terhadap prinsip-prinsip di bawah hukum kemanusiaan internasional, hanya menarget pihak militer rejim tersebut dan intalasi keamanan dengan serangan rudal pertahanannya,” kata Iran dalam pernyataan tertulis kepada DK PBB.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menolak klaim Iran terkait pertahanan diri sebagaimana disampaikan kepada PBB pada RAbu (2/10/2024) waktu setempat.
“Itu adalah serangan penuh perhitungan terhadap masyarakat sipil,” kata dia kepada para jurnalis.
“Israel tidak akan berdiam diri dalam menghadapi serangan semacam itu. Israel akan merespons. Respons kami akan menentukan, dan ya, itu akan menyakitkan, tetapi tidak seperti Iran, kami akan bertindak sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional,” tutup Danon.
Editor: Intan Umbari Prihatin