Menuju konten utama

Inggris & AS Sebut Israel Berhak Membela Diri dari Serangan Iran

Inggris dan AS meminta agar Iran tidak mengeskalasi serangan ke Israel.

Inggris & AS Sebut Israel Berhak Membela Diri dari Serangan Iran
Ilustrasi - Serangan udara Israel di Lebanon. ANTARA/Xinhua

tirto.id - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengecam aksi serangan Iran ke Israel pada Selasa (1/10/2024) waktu setempat. Hal ini disampaikan setelah Iran menembakkan serangkaian rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas aksi militer Israel kepada kelompok Hizbullah di Lebanon.

“(Serangan) itu tidak dapat ditoleransi,” kata Starmer kepada wartawan sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (2/10/2024).

“Kami mendukung Israel dan mengakui haknya untuk membela diri menghadapi agresi. Iran harus menghentikan serangan-serangan ini.”

Starmer pun berbicara dengan Raja Yordania Abdullah. Kedua petinggi ini berbicara kebutuhan mendesak gencatan senjata Lebanon maupun Gaza. Selain Raja Yordania Abdullah, Starmer juga berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk “mencoba mencari ruang bagi solusi politik.”

Starmer mengeklaim pasukan militer Inggris berperan dalam mencegah eskalasi konflik lebih lanjut akibat serangan rudal Iran pada Selasa (1/10/2024) waktu setempat. Beberapa waktu berselang di hari yang sama, Menteri Pertahanan Inggris, John Hearly, mengeklaim pasukan Inggris terlibat aksi eskalasi Timur Tengah.

“Pasukan Inggris pada malam ini memainkan peran mereka dalam upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah,” ujar John lewat akun X sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (2/10/2024).

Di platform X, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy. mengatakan, ia “memperingatkan Iran agar tidak mengambil tindakan yang dapat mendorong kawasan itu lebih jauh ke jurang.”

“Siklus eskalasi tidak akan menguntungkan siapa pun,” ujar Lammy.

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan, AS siap membantu Israel mempertahankan diri dalam pernyataan dari Washington.

Terkini, Pentagon menyatakan bahwa dua kapal perusak Angkatan Laut AS telah menembakkan selusin pencegat untuk mengadang rudal-rudal Iran yang ditembakkan ke Israel.

Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Patrick Ryder, mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada aset militer AS lain yang digunakan untuk menembak jatuh rudal yang ditembakkan dari wilayah Iran. Ryder pun mengutuk serangan rudal Iran kepada Israel.

Ryder pun menekankan AS meminta Iran untuk menghentikan agresi ke Israel, termasuk agresi lewat proksi mereka.

Ryder pun mengklarifikasi bahwa AS tidak memberikan peringatan dini tentang serangan rudal Iran meski AS telah memantantau ancaman serangan Iran.

Sumber: VOA Indonesia

#voaindonesia

Baca juga artikel terkait KONFLIK TIMUR TENGAH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin