tirto.id - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan kesiapan untuk menampung warga Palestina korban Gaza ke Indonesia. Prabowo menyampaikan rencananya dalam keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (9/4/2025), atau jelang lawatan ke kawasan Timur Tengah dan Turki.
“Saya lakukan [rencana] ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung, mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan,” ujar Prabowo dalam keterangan pers-nya di Jakarta, seperti dikutip dari laman Sekretariat Presiden.
Prabowo mengatakan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. World Population Review memperkirakan, 88 persen Muslim di Indonesia jumlahnya mencapai 242,7 juta pada 2025, atau lebih tinggi dari 96 persen Muslim di Afganistan (240,7 juta).
Oleh karenanya, RI siap mengevakuasi korban Gaza, meski secara geografis Indonesia berada jauh dari daerah konflik Timur Tengah.
Pertimbangan lain ialah posisi RI sebagai negara nonblok yang bebas aktif. Peran Indonesia sebagai pihak yang diterima semua pihak mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional.
“Posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab. Karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat untuk berperan kami siap, berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” lanjutnya.
Kapan Evakuasi Korban Gaza ke Indonesia Akan Berlangsung?
Pemerintah sampai saat ini belum menetapkan jadwal pasti terkait kapan evakuasi korban Gaza ke Indonesia. Namun sesuai rencana awal, sebanyak 1.000 korban Gaza akan ditampung Indonesia pada gelombang evakuasi pertama.
“kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ, mereka ingin dievakuasi ke Indonesia,” kata Prabowo di Jakarta, dilansir dari laman Sekretariat Presiden.
Prabowo memerintahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono untuk segera berdiskusi dengan pihak Palestina dan pihak-pihak terkait lain. Hal itu guna membahas mekanisme evakuasi korban Gaza.
Sugiono menjelaskan bahwa evakuasi warga Palestina terjadi apabila semua pihak menghendaki dan menyetujui rencana Pemerintah RI. Diungkapkannya, kebijakan Indonesia ini mengikuti inisiasi negara lain, seperti Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, serta Turki.
“Indonesia juga akan memastikan bahwa semua langkah tersebut sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan rakyat Palestina dan mendapat dukungan negara-negara di kawasannya,” kata Sugiono, dikutip dari ANTARA, Kamis (10/4/2025).
Syarat Evakuasi Korban Gaza dari Prabowo
Pemerintah menetapkan sejumlah syarat untuk mengevakuasi korban Gaza ke Indonesia. Salah syaratnya, evakuasi korban Gaza ke Indonesia baru akan dilakukan andai semua pihak terkait menyetujui.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, serta kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal,” kata Prabowo, melansir dari ANTARA, Rabu (10/4/2025).
Lebih lanjut, RI menegaskan bahwa evakuasi korban Gaza ke Indonesia hanya bersifat sementara atau tidak permanen. Oleh karena itu, Indonesia selanjutnya akan mempersilakan warga Palestina untuk kembali ke negaranya jika situasi memungkinkan.
“Pada saat mereka pulih sehat kembali, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” tutur Prabowo dilansir dari laman Sekretariat Presiden.
“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tapi komitmen Republik Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” tandasnya.
Editor: Yantina Debora