tirto.id - Kerja sama komprehensif Pemerintah Indonesia dengan Uni Eropa lewat Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) disambut baik emiten garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX).
Wakil Presiden Direktur Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto, mengatakan kebijakan ini akan membuka peluang besar bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri untuk bersaing di pasar global.
Dengan kesepakatan ini Indonesia dapat menikmati fasilitas ekspor dengan tarif nol persen. Hal ini akan meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara-negara produsen lainnya yang telah menikmati fasilitas serupa sebelum Indonesia.
“Jika Indonesia dapat tarif 0 persen di EU pada 2027, itu akan sangat menguntungkan industri padat karya seperti kami," katanya dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Patricia menjelaskan, saat ini pesaing Indonesia seperti Vietnam, Bangladesh, dan Kamboja sudah menikmati tarif nol persen berkat perjanjian dagang atau skema Generalized Scheme of Preferences (GSP).
"Mereka masuk Eropa dengan tarif 0 persen, sementara Indonesia masih dikenakan bea. Jika nanti kami dapat fasilitas yang sama, daya saing produk kita akan jauh lebih kuat," ujarnya.
Di sisi lain, dia menilai kebijakan tarif resiprokal AS sebesar 19 persen justru menguntungkan Indonesia. Menurutnya, tarif yang dikenakan ke Indonesia terendah di kawasan. Dengan begitu produk apparel dalam negeri berpeluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas
"Untuk produk aparel saat ini, tarif resiprokal Indonesia adalah yang terendah dibanding negara produsen lain," ucapnya.
Sebagai pemasok merek global seperti Uniqlo, Adidas, Lacoste, dan Hugo Boss, Pan Brothers terus mengoptimalkan struktur penjualan berbasis regional. Mayoritas ekspornya saat ini masih ditujukan ke pasar Asia Pasifik, yang dinilai stabil berkat perjanjian dagang di kawasan.
“Jadi dampaknya as of today adalah positif untuk kita, untuk padat karya dan apparel. Dibandingkan negara peers lain yang juga produksi apparel. Ya jadi konotasinya baik,” tuturnya.
Adapun kuartal I-2025, PBRX mencatatkan laba bersih senilai 94,65 juta dolar AS, naik dari periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan ini meningkat akibat kontribusi pendapatan lain yang timbul dari modifikasi utang.
Di sisi lain, penjualan bersih PBRX mencapai 51,79 juta dolar AS di kuartal I-2025 dengan laba bruto sebesar 4,09 juta dolar AS.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id






































