Menuju konten utama

OJK Akui Kemenangan Donald Trump Bikin Harga Bitcoin cs Meroket

Meski nilainya meroket, kripto masih tergolong dalam instrumen yang memiliki tingkat spekulasi dan risiko yang cukup tinggi.

OJK Akui Kemenangan Donald Trump Bikin Harga Bitcoin cs Meroket
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/8/2023).ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.

tirto.id - Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi, mengakui kemenangan Donald Trump dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 telah membawa dampak positif terhadap pasar kripto nasional. Bagaimana tidak, harga bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi di harga 76 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,2 miliar pada Jumat (8/11/2024) dan kembali melesat hingga hampir menyentuh angka 81 ribu dolar AS.

Padahal, pada periode September 2024, OJK mencatat adanya pelambatan pada nilai transaksi kripto di pasar domestik, yakni mencapai 31,17 persen secara bulanan (month on month/mom) menjadi Rp33,67 triliun, dibandingkan pada posisi Agustus yang masih berada di angka Rp48,92 triliun.

"Saya pikirnya ini angin segar lah ya. Di satu sisi. Karena mulai ada banyak pemerintah yang melihat (kripto) bukan hanya dari sisi transaksinya ya. Tapi pemanfaatan teknologi dan aset kripto ini ternyata bisa juga diarahkan untuk hal-hal yang sifatnya positif," kata Hasan, saat ditemui awak media usai Kick Off Bulan Fintech Nasional (BFN) dan The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).

Namun di sisi lain, OJK mengaku tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola kripto di pasar domestik. Apalagi, jumlah investor aset investasi digital ini masih dalam tren peningkatan, dengan jumlah total investor pada September 2024 tercatat sebanyak 21,27 juta, naik dari Agustus yang hanya sebesar 20,9 juta.

Belum lagi, sebagai instrumen investasi, kripto masih tergolong dalam instrumen yang memiliki tingkat spekulasi dan risiko yang cukup tinggi. Karena itu, Hasan mendorong masyarakat yang ingin terjun dalam investasi kripto untuk terlebih dulu memahami seluk-beluk kripto itu sendiri.

"Karena yang kita dorong lebih dulu adalah bagaimana seluruh masyarakat yang ingin memulai katakanlah ikut terlibat dalam kegiatan di aset kripto ini mendapatkan pemahaman dulu yang cukup dan memadai melalui saluran edukasi dan literasi yang disediakan. Tentu oleh lembaga-lembaga yang resmi," tegas dia.

Selain itu, OJK juga turut menggandeng asosiasi-asosiasi pelaku aset kripto sebagai mitra untuk menyebarkan pemahaman terkait kripto kepada masyarakat luas.

"Tidak hanya kami, anggota asosiasi, pelaku asosiasi di aset kripto dan sebagainya tentu kita ingin dorong supaya pemahaman (terkait kripto) itu cukup dulu," imbuh Hasan.

Sementara itu, sumringahnya pasar kripto nasional imbas terpilihnya Trump sebagai Presiden ke-47 AS diakui pula oleh CEO Indodax, Oscar Darmawan. Menurutnya, fenomena terbangnya harga bitcoin ini disebabkan karena dalam kebijakannya Trump cukup berpihak pada pengembangan aset digital dan sektor teknologi.

Selain itu, Trump juga berencana membentuk cadangan Bitcoin nasional dan menjadikan Amerika sebagai pemimpin global dalam hal aset Bitcoin.

"Ketika Bitcoin mencapai rekor harga tertingginya, ini menunjukkan kepercayaan dan harapan yang besar dari para investor. Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang pro kripto pada Pilpres AS, memberikan dorongan psikologis yang signifikan di pasar," kata dia, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (11/11/2024).

Baca juga artikel terkait KRIPTO atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang