Menuju konten utama

Nilai Tukar Petani Naik pada Juni 2024

Kenaikan ini menyiratkan kesejahteraan petani dan peternak yang juga mulai membaik.

Nilai Tukar Petani Naik pada Juni 2024
Petani membawa padi beras merah saat masa panen raya di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Selasa (18/6/2024). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/YU

tirto.id - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2024 meningkat. Kenaikan ini menyiratkan kesejahteraan petani dan peternak yang juga mulai membaik.

Pada subsektor peternakan (NTPP) dan subsektor peternakan (NTPT) juga tercatat kenaikan yang baik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), NTPP tercatat tertinggi dalam 18 bulan terakhir pada Februari 2024 yang berada di 120,30 poin.

Sedangkan, pada Juni 2024, kondisi petani tanaman pangan, khususnya kelompok padi, mengalami kenaikan signifikan sebesar 2,37 poin. Ini mengacu pada indeks harga yang diterima petani kelompok padi yang berada di 130,74 poin dibandingkan bulan sebelumnya di 127,71 poin.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menuturkan pihaknya secara konsisten menaruh atensi besar pada keberimbangan dari sektor hulu sampai hilir. Di sektor hulu, kepentingan produsen seperti petani dan peternak terkait harga acuan dan keberlangsungan kegiatan produksi merupakan aspek fundamental yang terus didorong.

Di sektor hilir, Arief juga meyakinkan bahwa output harga yang baik dan wajar bagi konsumen juga harus dapat diciptakan.

“Bapak Presiden Joko Widodo telah mengarahkan kami agar harga pangan pokok itu dapat dikondisikan supaya selalu baik dan wajar, mulai dari petani dan peternak hingga sampai di masyarakat," ujar Arief dalam keterangan resmi, Selasa (16/7/2024).

“Kami percaya kalau sedulur petani dan peternak itu makin sejahtera, maka semangat berproduksi akan meningkat. Ketahanan pangan nasional yang ditopang dari produksi dalam negeri pun dapat terwujud," imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional pada Juni 2024 resmi menetapkan pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Perbadan Nomor 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

Dengan HPP tersebut, harga di petani dapat terjaga dan BPS mencatat di Juni 2024, rerata harga Gabah Kering Panen (GKP) kadar air 19,68 persen di tingkat petani berada di Rp6.171 per kilogram (kg).

Realisasi penyaluran program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan sampai April 2024 telah mencapai 303 ribu ton. Daerah peternak unggas yang menerima manfaat program ini tersebar di 18 provinsi.

Dengan berbagai dukungan tersebut, indeks NTPT terus terjaga di atas 100 poin sejak Maret 2023. Indeks tertinggi ada di Juni 2024 yang berada di 104,81 poin. Diketahui, NTPT tersebut berasal dari kelompok peternak yang terdiri dari unggas, ternak besar, ternak kecil, dan hasil ternak.

Khusus indeks peternak unggas, dilihat dari indeks harga yang diterima, masih berada di level yang cukup baik. Pada Juni 2024, seperti dilaporkan BPS, indeks berada di 122,61 poin. Angka ini lebih tinggi dibandingkan awal 2024 yang berada di 115,68 poin.

Sementara puncak indeks harga yang diterima peternak unggas tercatat pada April 2024 di 124,88 poin. Capaian ini merupakan yang tertinggi dalam 18 bulan terakhir.

Baca juga artikel terkait PETANI atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang