Menuju konten utama

Negosiasi Berakhir, Trump Sepakati Tarif 19 Persen untuk RI

Tarif yang dikenakan untuk Indonesia yang relatif kecil ini menjadi salah satu dari segelintir kesepakatan yang dicapai oleh pemerintahan Trump.

Negosiasi Berakhir, Trump Sepakati Tarif 19 Persen untuk RI
Presiden AS Donald Trump mengangkat salinan Laporan Estimasi Perdagangan Nasional 2025 saat ia berpidato dalam acara pengumuman perdagangan “Make America Wealthy Again” di Rose Garden, Gedung Putih pada 2 April 2025 di Washington, DC. Trump yang menyebut acara tersebut sebagai “Hari Pembebasan” diperkirakan akan mengumumkan tarif tambahan yang menargetkan barang-barang yang diimpor ke AS. Chip Somodevilla/Getty Images/AFP (Foto oleh CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, hanya akan mengenakan tarif sebesar 19 persen atas barang-barang dari Indonesia. Seiring dengan keputusan ini, Trump mendesak Indonesia untuk segera memenuhi persayaratan yang diajukan untuk mengurangi defisit perdagangan dengan AS yang masih sangat besar.

Tarif yang dikenakan untuk Indonesia yang relatif kecil ini menjadi salah satu dari segelintir kesepakatan yang dicapai oleh Pemerintahan Trump, menjelang batas waktu 1 Agustus sebelum tarif sebesar 32 persen yang ditetapkan sebelumnya berlaku. Kesepakatan ini pun muncul ketika mitra dagang utama AS, Uni Eropa mempersiapkan tindakan pembalasan jika perundingan dengan Washington gagal.

Seperti Vietnam yang telah mendapatkan tarif final sebelumnya, ekspor AS ke Indonesia juga tidak akan dikenakan pungutan. Kesepakatan ini mencakup pula pemberlakuan tarif penalti untuk transhipment barang dari Cina melalui Indonesia dan komitmen untuk membeli beberapa barang AS.

"Mereka akan membayar 19 persen dan kami tidak akan membayar apa pun ... kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan," kata Trump di luar Ruang Oval, dikutip Reuters, Rabu (16/7/2025).

Trump kemudian mengumumkan di platform Truth Social miliknya bahwa Indonesia telah setuju untuk membeli produk energi AS senilai 15 miliar dolar AS produk pertanian Amerika senilai 4,5 miliar dolar AS, dan 50 pesawat jet Boeing oleh Garuda Indonesia, meskipun tidak ada jangka waktunya yang ditentukan atas transaksi ini.

Sebagai informasi, pada 2024 total perdagangan Indonesia dengan AS mencapai 40 miliar dolar AS, tidak masuk dalam 15 besar mitra dagang Washington, tapi terus bertumbuh. Jika dirinci, ekspor AS ke Indonesia naik 3,7 persen tahun lalu, sementara impor dari Indonesia naik 4,8 persen. Sehingga, AS masih mengalami defisit perdagangan barang hampir 18 miliar dolar AS.

Kategori impor AS teratas dari Indonesia, menurut data Biro Sensus AS mulai dari minyak sawit, peralatan elektronik termasuk router dan sakelar data, alas kaki, ban mobil, karet alam, dan udang beku.

"Kami sedang mempersiapkan pernyataan bersama antara AS dan Indonesia yang akan menjelaskan besaran tarif timbal balik untuk Indonesia, termasuk kesepakatan tarif, non-tarif, dan pengaturan komersial. Kami akan segera menginformasikannya kepada publik," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, kepada Reuters.

Sementara itu, Trump telah mengancam Indonesia dengan tarif 32 persen mulai 1 Agustus dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto, Senin pekan lalu. Ia mengirimkan surat serupa kepada sekitar dua lusin mitra dagang bulan ini, termasuk Kanada, Jepang, dan Brasil, yang menetapkan tarif berkisar antara 20 persen hingga 50 persen, ditambah tarif 50 persen untuk tembaga.

Berbicara di Pittsburgh pada Selasa (15/7/2025), Trump mengatakan ia lebih menyukai tarif menyeluruh daripada negosiasi yang rumit, tetapi Menteri Keuangannya, Scott Bessent dan Menteri Perdagangan, Howard Lutnick ingin mendapatkan lebih banyak perjanjian perdagangan.

Sekembalinya di Washington, Trump memberi tahu para wartawan bahwa surat-surat akan segera dikirimkan untuk banyak negara kecil, yang mengindikasikan bahwa mereka akan menghadapi tarif sedikit di atas 10 persen.

Sedangkan, pemberlakuan tarif pada 1 Agustus dimaksudkan untuk memberi waktu bagi negara-negara sasaran agar dapat bernegosiasi tentang tarif yang lebih rendah dengan Gedung Putih. Sejauh ini, selain Indonesia kesepakatan juga telah dicapai dengan Inggris dan Vietnam, dan kesepakatan sementara telah dicapai dengan Cina untuk mencegah tarif Trump yang paling tinggi, sementara negosiasi antara Washington dan Beijing terus berlanjut.

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra