Menuju konten utama

Nama 3 Kementerian Pendidikan Kabinet Prabowo & Sosok Menterinya

Kementerian Pendidikan Kabinet Prabowo dipecah menjadi tiga. Apa nama masing-masing Kementerian Pendidikan dan siapa sosok menterinya?

Nama 3 Kementerian Pendidikan Kabinet Prabowo & Sosok Menterinya
Presiden Prabowo Subianto (depan, tengah) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (depan, keempat kanan) berfoto bersama jajaran Menteri dan Kepala Lembaga Tinggi Negara Kabinet Merah Putih yang baru dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Lmo/nym.

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan nama tiga Kementerian Pendidikan beserta daftar Menteri dalam Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Apa nama 3 Kementerian Pendidikan dan siapa saja sosok menteri yang memimpin?

Prabowo Subianto telah memastikan bahwa Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dipecah menjadi tiga nama kementerian.

Kementerian hasil pemecahan Kemendikbudristek di antaranya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Kemudian Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Terakhir adalah Kementerian Kebudayaan.

Tiga Kementerian Pendidikan masing-masing dipimpin seorang menteri dan dibantu wakil menteri (wamen). Siapa saja sosok menteri yang memimpin Kementerian Pendidikan Kabinet Merah Putih? Berikut ulasannya.

Tiga Kementerian Pendidikan Kabinet Prabowo dan Nama Menteri

Berikut ini adalah daftar tiga Kementerian Pendidikan dan sosok menteri-wamen Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029, lengkap beserta profil menteri-wamen:

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu'ti

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dipimpin Abdul Mu'ti. Ia adalah seorang cendekiawan Muslim asal Muhammadiyah.

Abdul Mu’ti lahir pada 2 September 1968. Dirinya pernah menjadi Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Jateng periode 2000-2002. Lalu Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dua periode.

Jajaran menteri Kabinet Merah Putih

Abdul Mu'ti berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024)..ANTARA FOTO/M Adimaja/wpa.

Selain aktif di organisasi masyarakat, Abdul Mu’ti termasuk seorang akademisi. Abdul Mu’ti mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Kemudian melanjutkan studi ke School of Education, Flinders University of South Australia pada tahun 1997. Ia tercatat mengikuti Short Course on Governance and Shariah di Universitas Birmingham (2005).

Pendidikan magister ditempuh di UIN Syarif Hidayatullah. Pada tahun 2008, Abdul Mu’ti dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti akan didampingi dua Wakil Menteri. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri dari Fajar Riza Ulhaq dan Atip Latipulhayat.

Wamen: Fajar Riza Ulhaq

Rekam jejak Fajar Riza adalah pernah menjadi Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Muhadjir Effendy. Ia juga pernah menjadi Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara era Pratikno.

Selain itu, Fajar Riza merupakan Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah dan sempat menjadi Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sukoharjo.

Wamen: Atip Latipulhayat

Atip Latipulhayat adalah Guru Besar Hukum Internasional Universitas Padjadjaran. Di bidang akademik, ia adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Padjajaran sejak 1993.

Selain itu, Atip juga pernah menjadi Presiden International Law Association (ILA) Cabang Indonesia. Ia termasuk Ketua Center for Air and Space Law Studies (ICASL) Fakultas Hukum Unpad, Anggota The Hague Working Group of Space Resource Activities, serta Pemimpin Redaksi Jurnal Hukum Internasional Padjadjaran.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi: Satryo Soemantri Brodjonegoro

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dipimpin seorang menteri bernama Satryo Soemantri Brodjonegoro. Ia adalah putra mantan Rektor UI, Soemantri Brodjonegoro, dan meraih gelar Ph.D bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, AS, tahun 1985.

Prabowo panggil sejumlah tokoh ke Kertanegara

Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/sgd/agr

Tujuh tahun kemudian, Satryo Soemantri bergabung dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Di ITB, ia menjadi dosen Fakultas Teknologi Industri, Ketua Jurusan Teknik Mesin, serta dinobatkan sebagai Guru Besar salah satu kampus bergengsi tersebut.

Satryo lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956. Lalu menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama 1999-2007. Selain itu menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) sejak tahun 2008.

Prestasi akademik lain, ia merupakan anggota Komisi Ilmu Rekayasa dan Kepakaran Mechanical Engineering serta telah menerbitkan lebih dari 99 publikasi tulisan ilmiah. Satryo juga aktif sebagai dosen tamu bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang.

Untuk menjalankan tugas sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Satryo didampingi dua Wakil Menteri, yakni Fauzan dan Stella Christie.

Wamen: Fauzan

Fauzan adalah lulusan IAIN Walisongo. Ia sempat menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama dua periode.

Wamen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi menamatkan studi S1 di UMM pada tahun 1988. Kemudian lanjut S2 di Universitas Negeri Malang (2005).

Pada 2018, ia meraih predikat Cumlaude dalam ujian terbuka Doktor Program Studi S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya.

Wamen: Stella Christie

Stella Christie merupakan Guru Besar Tsinghua University, China. Ia meraih gelar sarjana di Harvard University dengan predikat Magna Cum Laude with Highest Honor pada 2004. Kemudian melanjutkan master dan doktoral di Northwestern University (2010).

Stella menjabat Ketua Riset, Laboratorium Otak, dan Kecerdasan Tsinghua. Selain itu, Stella Christie juga merupakan Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua. Sang Guru Besar Universitas Tsinghua itu menjabat sejak 2018 hingga sekarang.

Pada periode 2012 hingga 2018, Stella Christie turut menjadi guru besar di Swarthmore College, Amerika Serikat, sebelum dipilih Prabowo untuk posisi Wamen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Merah Putih.

Kementerian Kebudayaan: Fadli Zon

Fadli Zon memimpin Kementerian Kebudayaan dalam jajaran Kabinet Merah Putih. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2014–2019.

Fadli Zon

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon DI Gedung DPR. tirto.id/Riyan

Fadli Zon lahir pada 1 Juni 1971. Dirinya meniti karier politik di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Ia pernah memegang posisi Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra.

Perihal pendidikan, Fadli Zon kuliah jurusan Sastra Rusia, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia (UI). Ia kemudian melanjutkan pendidikan master di London School of Economics and Political Science (LSE).

Fadli Zon lantas mendapatkan gelar doktor ilmu sejarah dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), UI.

Wamen: Giring Ganesha

Untuk melaksanakan berbagai pekerjaan sebagai Menteri Kebudayaan Kabinet Prabowo-Gibran, Fadli Zon dibantu seorang Wakil Menteri. Wakil Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih adalah Giring Ganesha Djumaryo. Giring Ganesha selama ini lebih dikenal sebagai vokalis grup band Nidji.

Karier politik Giring mulai bersinar saat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2019–2023. Ia menggantikan Grace Natalie. Giring lantas dilantik sebagai anggota Dewan Pembina PSI pada 25 September 2023.

Giring menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 34 Jakarta. Ia sempat kuliah Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina. Namun, Giring mendapat gelar S1 bukan dari Universitas Paramadina, melainkan Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi.

Baca juga artikel terkait TRENDING TOPIC atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani