Menuju konten utama

Menteri PU: ICOR Tinggi Cermin Infrastruktur Tak Efisien

Saat ini, nilai ICOR nasional menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 6,47.

Menteri PU: ICOR Tinggi Cermin Infrastruktur Tak Efisien
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo di Kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur, Jakarta, Rabu (08/01/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menilai bahwa Rasio Kapital Output Tambahan (Incremental Capital Output Ratio/ICOR) Indonesia yang berada di atas 6 mencerminkan pembangunan infrastruktur tidak efektif dan efisien. ICOR sendiri adalah rasio yang menunjukkan efisiensi investasi terhadap pertumbuhan output ekonomi.

Perlu diketahui, ICOR yang tinggi mencerminkan perlunya tambahan investasi besar untuk pertumbuhan ekonomi. Saat ini, nilai ICOR nasional menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 6,47.

“Kan kita lihat bahwa ICOR kita lebih dari enam, itu salah satu indikasi kuat bahwa memang pembangunan infrastruktur itu tidak efektif, tidak efisien,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).

Meskipun indikator ICOR banyak, sambungnya, namun infrastruktur menjadi salah satu yang jadi kontributor dalam penilaian.

Dody pun menargetkan akan menurunkan ICOR di bawah 6 untuk mengefisienkan pembangunan infrastruktur demi mendongkrak perekonomian nasional.

Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Prabowo untuk melakukan efisiensi dan menekan kebocoran anggaran yang menyebabkan pembangunan tidak berjalan maksimal dan meningkatkan nilai ICOR nasional.

“Bahwa ekonomi berbiaya tinggi dan pembangunan yang mahal merupakan suatu hal yang sangat-sangat tidak efektif bagi APBN kita,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait INFRASTUKTUR atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra