tirto.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mendapatkan kunjungan dadakan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) ke kantornya, kemarin, Rabu (8/10/2025). Purbaya mengungkapkan, salah satu agenda pertemuan dia dengan Budi terkait dengan permintaan buka blokir anggaran di Kementerian Kesehatan yang dinilai penting dan dapat segera dijalankan.
“Oh, ada beberapa anggaran dia yang tadinya di-block. Jadi kita unblock yang penting-penting yang bisa dijalankan tahun ini. Ada beberapa yang di-unblock," kata Purbaya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Purbaya menegaskan bahwa salah satu prioritas pembukaan anggaran adalah untuk layanan kesehatan bagi bayi baru lahir. Ia menekankan pentingnya program tersebut bagi publik.
“Itu umpamanya untuk anak-anak bayi yang baru lahir. Kita pikir penting jadi harus di-unblock,” ujarnya.
Kebijakan ini sejalan dengan pernyataan Purbaya di kesempatan lain bahwa uang negara tidak boleh menganggur dan harus dialihkan untuk program yang lebih siap.
Ia mengatakan akan mengambil anggaran yang tidak terserap dan merealokasikannya ke tempat lain yang lebih produktif.
“Enggak. Nanti kalau nggak mampu (menyerap anggaran), coret aja sekalian, enggak usah bintang-bintangan,” katanya kepada awak media, di ruang media Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Kebijakan ini diambil lantaran dalam setiap Rp100 triliun anggaran K/L yang menganggur, pemerintah harus membayarkan bunga sebesar 6 persen atas penyimpanan dana di Bank Indonesia (BI).
Artinya, pemerintah harus merogoh anggaran hingga Rp6 triliun dari dana yang mengendap dan tidak terserap secara efektif oleh K/L.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































