tirto.id - Rizky harus merelakan tabungan dan Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran tahun ini untuk bisa membeli kendaraan. Sejak jauh-jauh hari, pria asal Bekasi, Jawa Barat itu rutin mengecek aplikasi jual beli mobil bekas. Satu per satu jenis kendaraan diamati. Sambil menyesuaikan kondisi kantongnya.
Sebagai buruh pabrik, Rizky tentunya menginginkan uang muka atau down payment (DP) murah. Ditambah biaya cicilan yang tidak memberatkan. Asumsinya berkisar di bawah Rp2,5 jutaan sampai Rp3 jutaan dengan tenor kurang lebih empat sampai lima tahun.
“Momennya sekarang pas untuk beli. Karena banyak promo jelang Lebaran gini," ujarnya saat berbincang dengan reporter Tirto, Rabu (12/4/2023).
Pilihan Rizky jatuh kepada mobil Low Cost Green Car (LCGC) jenis Toyota. Selain harganya murah, diskon diberikan dealer mobil bekas ditempatnya beli tidak main-main. Cukup dengan DP di bawah Rp10 juta, ia sudah bisa membawa mobil pulang.
"Iya lumayan. Jadi bisa pakai mobil untuk mudik tahun ini," kata Rizky berkisah.
Keinginan Rizky untuk memiliki kendaraan sebetulnya sudah dari pertengahan tahun lalu. Namun, ia harus bersabar menunggu momen Ramadan dan Lebaran tahun ini. Karena memang biasanya promo diberikan jauh lebih murah dibandingkan dengan hari biasanya.
Sales Supervisor Mobil88 Bekasi, Sarwo Wijayanto mengatakan, selama periode Ramadan dan Lebaran pihaknya memang menebar promo bagi masyarakat yang ingin membeli mobil. Ini dilakukan untuk mendongkrak penjualan selama Lebaran.
Mobil88 sendiri menyiapkan paket DP murah di bawah Rp10 juta untuk seluruh varian mobil, kecuali premium. Khusus pembelian periode ini, Mobil88 juga memberikan paket hadiah berupa voucher belanja hingga cashback dan lainnya.
"Terus ada promo undian, hadiahnya dimulai dari voucher belanja, emas, Ipad, dan Iphone 14 pro," ujarnya saat dihubungi Tirto.
Selain itu, pihaknya juga memberikan jaminan asuransi (Total Loss Only). TLO sendiri merupakan asuransi yang memberikan perlindungan pada mobil dari risiko kehilangan.
Peningkatan Capai 30 Persen
Sarwo mengatakan, secara tren penjualan mobil bekas selama periode Ramadan dan Lebaran ini polanya memang selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun ini saja, peningkatannya mencapai lebih dari 30 hingga 50 persen jika dibandingkan pada bulan sebelumnya atau Maret 2023.
“Belum setengah bulan sudah hampir 200 unit untuk semua cabang. Kalau Bekasi sendiri 40 ke atas. Kita hitungnya per awal April sudah 40 sih. Kalau se-DKI sudah 200-an," ujarnya.
Untuk tahun ini, jenis kendaraan yang dibeli masyarakat khususnya di Mobil88 variannya lebih banyak. Mulai dari SUV, MPV, hingga LCGC. Adapun secara segmentasi para pembelinya juga cukup banyak diisi oleh generasi milenial.
“Segmen customer-nya juga makin variatif karena banyak juga milenial ngambil mobil bukan hanya Lebaran saja, tapi momennya pas juga buat cari mobil," jelasnya.
Dia tak menampik peningkatan penjualan di Mobil88 terbantu karena promosi yang digencarkan oleh perusahaan. Selain promosi, brand Mobil88 sendiri diklaim sudah cukup melekat di masyarakat, sehingga mendorong orang untuk beli kendaraan di tempatnya.
“Branding kita kan juga masih cukup kuat kalau di mobil second. Kompetitor juga sekarang banyak sih. Cuma kami tetap branding masih paling bagus sama promosi kami jalan terus," jelasnya.
PT Astra Digital Mobil atau dikenal dengan nama Mobbi memproyeksikan bakal ada peningkatan 20 persen - 30 persen untuk permintaan mobil bekas menjelang Lebaran. Tren peningkatan ini terjadi seiring dengan kegiatan mudik Lebaran.
“Total penjualan mobil secara umum meningkat sebesar 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan untuk tren penjualan mobil bekas, kami memprediksi peningkatan penjualan sekitar 20 persen hingga 30 persen menjelang lebaran,” kata President Director PT Astra Digital Mobil, Naga Sujady dalam keterangannya.
Kemudian, dalam mengakomodasi kegiatan mudik lebaran tahun ini, Naga menyebutkan bahwa mobil keluarga atau Multi Purpose Vehicle (MPV) tiga baris menjadi kendaraan yang paling diminati oleh masyarakat. Sebab dengan ciri khas mobil MPV yang memuat banyak orang atau sebanyak tujuh penumpang, maka mobil jenis ini menjadi favorit masyarakat dalam menunjang kegiatan mudik mereka.
“Model yang banyak diminati masyarakat menjelang lebaran adalah mobil dengan tipe mobil MPV karena memiliki kapasitas muat orang yang banyak dan bagasi yang dapat mengangkut berbagai keperluan keluarga,” tambahnya.
Tren industri mobil bekas ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga mobil baru. Ambil contoh, kehadiran mobil bekas ini merupakan pengisi celah kosong pada kesenjangan harga model baru yang meluncur. Artinya, masyarakat biasanya akan memburu model lama ketika model baru sebuah mobil meluncur.
“Kondisi tersebut terjadi karena dari perspektif harga, mobil bekas, akan mengisi kesenjangan yang ditinggalkan model baru. Faktor supply-demand akan memberikan pengaruh,” tutup Naga.
Pembiayaan Kendaraan Meningkat
Meningkatnya penjualan mobil bekas juga turut menjadi berkah bagi perusahaan pembiayaan. Credit Marketing Officer Mandiri Utama Finance Cikarang, Fachmi Aziz mencatat, peningkatan penyaluran pembiayaan kendaraan di tempatnya mencapai 20-30 persen.
Pada Maret 2023, Mandiri Utama Finance cabang Cikarang berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan mencapai Rp25 miliar. Dia bahkan optimistis pada April ini atau periode Lebaran bisa menyalurkan di atas Rp30 miliar.
"Momentum Lebaran gini banyak kenaikan. Kenapa bisa naik? Karena dari dealer pun ada beberapa program buat lebaran ini. Contohnya beberapa dealer nyiapin promo lebaran diskonnya sebelumnya bisa 10 persen bisa jadi 15-10 persen," ujarnya kepada Tirto.
Fachmi mengatakan, saat ini Mandiri Utama Finance Cikarang menyalurkan pembiayaan untuk mobil baru mencapai sekitar 60 persen. Sementara sisanya 40 persen kendaraan bekas.
“Mobil baru cenderung di LCGC banyak. Bekasnya variasinya lagi tren itu Innova disel, yang berbau disel," katanya.
Dia menambahkan, tingginya pembiayaan saat Ramadan dan Lebaran ini juga tidak lepas dari adanya event besar otomotif beberapa waktu lalu. Pada Februari terdapat event Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Jakarta Auto Week (JAW) pada Maret lalu.
"Ketolong banget buat lebaran ini permintaan unit juga banyak," katanya.
Walaupun demikian, Fachmi tetap mewanti-wanti soal Non-Performing Loan (NPL) atau permasalahan pada proses pembayaran pinjaman nasabahnya. Karena secara tren biasanya kredit macet akan terjun bebas pasca Lebaran.
"Kejadian yang sudah sering berulang setiap tahun. Mungkin 2:10 yang begitu," ujarnya.
Kebanyakan, kata Fachmi, masyarakat yang mengajukan mobil hanya untuk konsumsi saat Lebaran saja. Setelah itu, biasanya kendaraan dikembalikan dan tidak dilanjutkan pembayarannya.
“Selepas lebaran baru NPL terjun bebas. Orang kebanyakan ambil mobil buat pulang. Risikonya balik lagi ke nama bersangkutan di BI cheking-nya pasti jelek," pungkas dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz