tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli tak menampik bahwa masih ada perusahaan yang hanya menjadikan job fair sebagai ajang formalitas. Hal tersebut ia sampaikan untuk merespons isu bahwa pelaksanaan pameran kerja tersebut hanya agenda semu demi memenuhi Key Performance Indicator (KPI) dari dinas terkait.
“Apakah kemudian ada perusahaan yang formalitas? Saya juga tidak bisa mengatakan tidak. Tapi saya yakin apa yang kita bangun sekarang tentu diapresiasi oleh perusahaan. Dan memang itu adalah satu kewajiban perusahaan untuk wajib lapor lowongan pekerjaan,” ujarnya di Jakarta Convention Center (JICC), Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Namun demikian, Yassierli menilai tak semua penyelenggara job fair berlaku serupa. Dia pun mengaitkan penyelanggaraan Job Fair dengan Naker Fest yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dengan mengundang sebanyak 102 perusahaan.
“Kalau ada sesuatu isu yang aneh itu viral. Percaya enggak, kami kemarin mengundang 102 perusahaan semuanya formalitas? Percaya? Percaya enggak formalitas? Enggak ya,” kata Yassierli.
Yassierli juga mengimbau seluruh penyelenggara untuk memperhatikan berbagai aspek untuk menghindari narasi bahwa job fair hanya formalitas.
“Jangan sampai ada isu formalitas, lowongannya sedikit, kita berharap hal itu tidak terjadi. Kalau tidak siap ya jangan dilaksanakan. Makanya di beberapa hal itu di beberapa perusahaan langsung melakukan walk in interview,” ujarnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































