tirto.id - Kawasan Sudirman Central Business District atau SCBD tampak lengang pada jam sibuk dan pulang kantor pada Senin (1/9/2025). Beberapa hari usai kerusuhan pecah di sejumlah titik Jakarta—termasuk depan pintu Mapolda Metro Jaya di Sudirman—kawasan yang jadi rumah bagi perdagagan pasar modal tersebut tak lagi sama seperti hari-hari biasanya.
Sekitar lima orang petugas berbaju merah bertuliskan "damkar" berjaga di gerbang keluar dan masuk kawasan. Di dekat para petugas tersebut, terparkir sebuah mobil pemadam kebakaran bertulis "Artha Grha Peduli", yang menjadi penanda bahwa mobil pemadam kebakaran itu adalah milik Artha Grha Network, induk usaha pengelola SCBD, PT Danayasa Arthatama Tbk (DA).
Salah seorang petugas keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan kepada Tirto, instruksi untuk memperketat pengamanan SCBD datang dari sang atasan Jumat (29/8/2025), tepat setelah tragedi meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) karena terlindas kendaraan taktis (rantis) barakuda milik Brimob saat mencoba mengamankan aksi unjuk rasa di Pejompongan, Jakarta Pusat.

"Setelah itu baru kita disuruh jaga," katanya, saat berbincang dengan Tirto, Senin (1/9/2025).
Tak hanya itu, persis di depan mobil pemadam kebakaran, berdiri kokoh portal yang siap ditutup kapanpun saat area di sekitar SCBD kembali tidak kondusif. Jumat malam, saat di mana terjadi kerusuhan di Polda Metro Jaya, saat ratusan mahasiswa dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya memapatkan barisan untuk berunjuk rasa menuntut reformasi dari pemerintahan saat ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, serta Kepolisian RI.
Pengetatan penjagaan itu dimaksudkan agar para demonstran tak dapat masuk ke area bisnis terpadu itu. Karenanya, setidaknya pengetatan penjagaan itu masih akan berlangsung hingga 5 hari ke depan.
"Atau sampai benar-benar kondusif. Kita juga nggak tahu (sampai kapan)," tambahnya.
Sementara itu, di luar area SCBD, tepatnya di Halte Transjakarta Senayan Bank DKI yang dibakar oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab masih tidak bisa beroperasi. Akibatnya, para pekerja tampak menunggu bus Transjakarta di halte GBK 2 yang terletak tidak jauh dari Halte Senayan Bank DKI. Di halte yang menjadi pemberhentian alternatif bus Transjakarta itu kini terpasang mesin tap in/tap out yang dapat digunakan penumpang.

Sementara, Halte yang dibakar pada kerusuhan Jumat kemarin itu masih dipagari untuk menandakan bahwa Halte Senayan Bank DKI masih dalam masa perbaikan. Tak jauh dari Halte Senayan Bank DKI, nasib Halte Bundaran Senayan sama mengenaskannya, hangus dan membuat operasional harus dialihkan di halte yang terletak persis di pinggir jalan utama.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































