tirto.id - Massa aksi yang menolak revisi UU Pilkada mulai masuk ke area pintu belakang Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Pantauan reporter Tirto di lokasi, massa mulai membakar sejumlah sampah botol hingga spanduk di hadapan aparat kepolisian.
Api masih menyala saat massa terus berteriak agar aparat keamanan tak menghalangi mereka untuk masuk ke Gedung DPR RI.
Aksi demonstrasi ini dilakukan di hari yang sama DPR RI menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan revisi UU Pilkada. Namun, rapat paripurna itu tunda karena jumlah yang hadir hanya 89 anggota DPR RI di ruang sidang, sementara 87 anggota lainnya berhalangan.
Di sisi lain, tiga buah mobil water cannon tampak bersiaga di lokasi.
"Saya minta mahasiswa untuk mundur," teriak koordinatar aparat kepolisian.
Mendengar imbaua itu, massa aksi tampak geram. Mereka memilih tak mengindahkan imbauan aparat kepolisian dengan terus berteriak. Mereka terus memaksa maju dan berteriak agar aparat kepolisian membuka penghalang.
"Buka, buka, buka pintunya," teriak massa aksi.
Orator aksi berjanji akan kondusif bila aparat kepolisian membuka barrier.
"Buka pintunya sekarang juga, kami akan kondusif," teriak orator aksi.
Ketika aparat keamanan maju untuk memukul mundur massa, lemparan batu dan botol pun tak terhindarkan. Kendati aparat kepolisian berusaha mengusir, massa tak beranjak sedikitpun dari pagar.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi