tirto.id - Pemilihan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinilai tepat oleh Wakil Presiden keenam Try Sutrisno.
"Pak Prabowo itu adalah tentara kalau dijadikan Menteri Pertahanan ya pantas karena bidangnya," kata dia saat Sosialisasi kaji Ulang Perubahan UU 1945 di kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (29/10/2019).
Menurutnya, tantangan bidang pertahanan semakin kompleks, sehingga perlu orang yang berpengalaman di bidang tersebut. Jangan sampai, kata dia, semakin berkembang ideologi ekstrem yang berbahaya bagi negara.
"Tidak boleh kemasukkan orang-orang ekstrem dari gerombolan kanan-kiri, sekarang ada dari Arab yang ngebom-ngebom itu. Ada Al Qaida, ISIS ada teror macam-macam," katanya.
"Hati-hati ancaman negara ini besar, nah ini harus bisa [diatasi] Prabowo," imbuhnya.
Ia berharap dengan Prabowo menjadi Menteri Pertahanan negara semakin aman. Dengan negara aman, kaya Try, maka akan bisa membuat rakyatnya semakin makmur.
Kendati demikian, Prabowo pernah diberhentikan dari jabatan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Pada 24 Agustus 1998, saat diberhentikan ia berpangkat Letnan Jenderal dengan tiga bintang di pundaknya, untuk bertanggungjawab atas dugaan penculikan aktivis. Sebelumnya, ia jadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD.
Prabowo kini resmi dilantik sebagai menteri perhanan Kabinet Indonesia Maju, pada Rabu, 23 Oktober 2019. Prabowo menggantikan Ryamizard Ryacudu yang menjabat menhan periode 2014-2019.
Prabowo dilantik bersama para menteri lain di Istana Negara, Jakarta Pusat oleh Presiden Jokowi.
Usai dilantik, Prabowo yang juga ketua umum Partai Gerindra itu hanya mengatakan sebelum bekerja akan mempelajari dulu situasi dan kondisi kinerja di kementerian yang akan dipimpinnya itu.
Bahkan, ia akan meninjau kantor barunya ini untuk mempelajari situasi terakhir sebelum Ryamizard Ryacudu melepas jabatannya.
“Kami harus lihat kantor kementerian dulu, tanya pejabat di sana mungkin ada proses serah terima, saya akan belajar dulu situasi yang terakhir," kata Prabowo.
Prabowo hanya tersenyum saat ditanyakan posisinya sebagai ketua umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra akan mengganggu kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali