Menuju konten utama

Manfaat Puasa untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit Menurut Ahli

Puasa di bulan Ramadhan dipercaya para ahli dapat memberikan manfaat bagi kecantikan dan kesehatan kulit.

Manfaat Puasa untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit Menurut Ahli
Ilustrasi kesehatan kulit. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Para ahli meyakini bahwa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Puasa juga dipercaya menyimpan manfaat yang besar bagi kecantikan dan kesehatan kulit.

Ketika menjalankan ibadah puasa, tubuh mengurangi asupan kalori lewat makanan dan minuman. Hal ini dipercaya oleh banyak ahli sebagai proses pengurangan zat beracun atau detoksifikasi yang memengaruhi berbagai organ tubuh termasuk kulit.

Manfaat Berpuasa untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit

Menurut Ketua Departemen Dermatologi dan Kelamin FKKMK UGM Fajar Waskito, ketika seseorang melaksanakan puasa Ramadhan umumnya akan menjaga kualitas asupan makanan dan minuman.

Selain itu, konsumsi terhadap makanan yang berindeks glikemik tinggi juga akan menurun secara otomatis selama berpuasa. Hal ini kemudian memicu proses pembersihan racun sehingga membuat kulit lebih sehat dan kenyal.

“Proses detoksifikasi lebih komprehensif karena terjadi penurunan asupan makanan yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Prosesnya sendiri pada dasarnya adalah netralisasi oksidan yang dihasilkan dalam proses metabolisme tubuh saat puasa terjadi," terang Fajar dalam rilis UGM.

Ketika berpuasa sel-sel di dalam tubuh akan memulai sebuah proses autophagy. Proses ini berupa pembersihan alami yang dilakukan tubuh dari sel-sel dan protein lama yang sudah rusak untuk memberi ruang bagi sel baru dan sehat.

Melansir Mind Body Green, autophagy bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan otak, kontrol gula darah, awet muda, hingga kulit bercahaya.

"Puasa tidak hanya me-reboot mikrobioma usus, yang membantu (mendukung respons inflamasi yang seimbang) dan meningkatkan kesehatan kulit, tetapi juga merangsang autophagy, pembersihan diri sel-sel kita," terang Keira Barr, dokter kulit bersertifikat seperti yang dikutip dari Mind Body Green.

"(Ini merupakan) proses yang memecah dan mendaur ulang molekul dan organel seluler yang rusak, yang berkontribusi pada umur panjang sel," lanjut dia.

Tips Berpuasa yang Baik untuk Kesehatan Kulit

Melalui kesempatan yang sama, Fajar membagikan sejumlah tips yang dapat dicoba untuk menjalankan ibadah puasa yang baik untuk kulit, sebagai berikut:

1. Konsumsi makanan bergizi

Makanan bergizi berperan besar dalam menentukan kesehatan kulit. Pastikan selama bulan puasa mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.

Pertimbangkan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan antioksidan seperti sayur maupun buah. Penting juga untuk mengindari konsumsi lemak dan gula berlebih.

2. Cukupi kebutuhan air putih

Selama bulan puasa waktu untuk mengonsumsi air tentu terbatas. Padahal kulit tetap membutuhkan air untuk tetap terhidrasi dan sehat. Oleh karena itu, pastikan tubuh mengonsumsi cukup air, yaitu minimal 8 gelas atau 2 liter sehari.

Tentu jumlah tersebut tidak bisa dikonsumsi sekaligus. Jumlah kebutuhan air bisa dibagi dalam tiga waktu, yaitu pada saat berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur.

3. Tetap gunakan tabir surya selama beraktivitas

Ibadah puasa tentu tidak menghalangi umat muslim untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Padahal kegiatan di luar dapat meningkatkan risiko terpapar sinar ultraviolet (UV) yang tidak baik untuk kesehatan kulit.

Ditambah kondisi puasa menyebabkan kulit lebih rentan mengalami dehidrasi. Maka, pastikan untuk tetap mengaplikasikan tabir surya atau sunblock yang mengandung pelembab untuk menghalau sinar matahari ketika beraktivitas selama bulan puasa.

4. Berwudu lebih sering

Alternatif lain untuk menjaga kelembaban kulit selama bulan puasa adalah mencuci wajah dengan berwudu lebih sering. Berwudu merupakan rutinitas membersihkan diri yang dilakukan sebelum salat atau ibadah lainnya. Dengan berwudu, kulit akan lebih terhidrasi dan mengurangi kemungkinan iritasi.

5. Istirahat dan tidur cukup

Sebagian orang sering mengalami perubahan jam tidur selama puasa Ramadan. Hal ini karena waktu tidur terbagi dengan waktu sahur saat dini hari. Padahal kurang tidur dapat menyebabkan kulit terlihat kusam dan kurang sehat.

Oleh karena itu, tidur dan istarahat cukup selama 8 jam sehari diperlukan selama berpuasa. Waktu tidur 8 jam bisa diupayakan dengan cara mempercepat jadwal tidur dari jam biasa. Misalnya, jika biasanya jam tidur adalah pukul 10, maka selama bulan Ramadan Anda dapat tidur lebih cepat setelah salat tarawih atau pukul 8.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yonada Nancy