Menuju konten utama

Maman Soroti Banyak Petugas Bea Cukai Bikin UMKM Sulit Bersaing

Menurut Maman, hal tersebut menjadi penyebab utama UMKM di Tanah Air sulit bersaing dengan produk asing, terutama dari Cina.

Maman Soroti Banyak Petugas Bea Cukai Bikin UMKM Sulit Bersaing
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, dalam acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025, di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025). tirto.id/Qonita Azzahra

tirto.id - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahmam, menyoroti maraknya oknum Bea Cukai, yang diduga 'bermain' dalam proses masuknya barang impor ilegal ke Indonesia. Menurut Maman, hal tersebut menjadi penyebab utama UMKM di Tanah Air sulit bersaing dengan produk asing, terutama dari Cina.

"Kita tahu bahwa masih banyaknya oknum-oknum di Bea Cukai yang bermain. Saya sebut oknum ya, saya tidak sebut institusi yang bermain. Akhirnya barang-barang selundupan ataupun barang-barang yang katanya ilegal, tetapi disebut legal juga banyak masuk. Ini yang membuat usaha mikro, kecil, menengah jadi gak mampu bersaing," kata Maman pada wartawan di Jakarta, dikutip Jumat (17/10/2025).

Selain itu, kondisi ini juga menekan pelaku UMKM yang bertahan di tengah gempuran produk impor. Maman pun menekankan bahwa pemerintah harus mencari jalan keluar agar produk lokal tetap hidup di negeri sendiri.

"Kita juga kan harus menyelamatkan. Gue memberikan saran kenapa tidak kita twist mindset kita? Jangan lagi kita seperti orang yang nerima gempuran (barang impor) gitu aja, kita biarkan barang impor masuk, dan gak ada perlawanan. Jadi saya menyarankan yuk kita buat produk (sendiri)," ungkap Maman.

Ia pun mencontohkan industri fesyen dan aksesori seperti tas, yang merupakan barang paling terdampak oleh barang impor dari Cina.

"Misalnya contoh kasusnya tas, itu kan Cina-Cina tuh banyak banget tuh tas KW 1, KW 2, KW 3. Ya gue menyarankan, yaudah kita dorong para pengrajin-pengrajin tas kita buat produk yang sama," bebernya.

Meski demikian, Maman mengingatkan bahwa idenya tersebut bukan untuk memproduksi barang palsu, tetapi untuk memacu kreativitas para pelaku usaha kecil di dalam negeri.

"Bukannya saya mendukung untuk bikin produk palsu ataupun produk ilegal. Tetap kita legalisasi sesuai aturan dan mekanisme. Karena ini hanya masalah kreativitas menghadapi situasi tantangan sekaran," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait UMKM atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra