Menuju konten utama

Tanggal 1 Suro 2025 Bertepatan Jumat Kliwon, Apa Maknanya?

Tanggal 1 Suro 2025 jatuh pada Jumat Kliwon, hari mistis dalam budaya Jawa. Simak makna dan pantangannya dalam tradisi masyarakat Jawa.

Tanggal 1 Suro 2025 Bertepatan Jumat Kliwon, Apa Maknanya?
Abdi Pura Mangkunegaran membawa pusaka mengikuti upacara Kirab Pusaka Satu Suro di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

tirto.id - Malam 1 Suro 2025 jatuh pada Kamis (26/5). Tahun ini, peringatan malam 1 Suro semakin memiliki kesan mistis karena bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. Simak makna 1 Suro dan Jumat Kliwon yang masih menjadi tradisi dan kepercayaan masyarakat Jawa.

Satu Suro adalah sebutan untuk kalender Jawa untuk tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Jika dalam Islam, 1 Muharram adalah sebuah penanda untuk menyambut tahun baru, dalam kalender Jawa, 1 Suro juga dimaknai sebagai hari pertama dalam tahun baru Jawa. Yang menarik adalah 1 Suro tahun ini bertepatan dengan malam Jumat Kliwon.

Apa Makna Malam Jumat Kliwon?

Dalam penanggalan Jawa, waktu dihitung berdasarkan kombinasi hari dalam kalender masehi yakni Senin, Selasa, Rabu, sampai Minggu, dan pasaran, yaitu Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing.

Masyarakat Jawa biasanya menyebut hari tidak hanya hari Senin, melainkan juga menyebutkan pasarannya, seperti Senin Legi atau Rabu Pahing misalnya.

Setiap kombinasi hari masehi dan pasarannya ini memiliki makna tersendiri. Hari Jumat, bagi umat Islam dianggap sebagai hari yang istimewa. Karena di hari ini, bagi lelaki Muslim wajib melaksanakan salat Jumat. Banyak Muslim juga yang mengkhususkan bersedekah di hari Jumat dengan nama Jumat berkah.

Sementara itu, Kliwon adalah pasaran Jawa yang dipercaya mempunyai unsur mistis. Maka, ketika terdapat satu hari yang merupakan kombinasi Jumat dan Kliwon, mereka percaya jika unsur mistisnya semakin kuat.

Beberapa cerita mengenai makhluk tak kasat mata, seperti genderuwo, kuntilanak, wewe gombel, juga banyak diceritakan akan muncul di malam Jumat Kliwon.

Malam 1 Suro dalam Masyarakat Jawa

Malam 1 Suro oleh masyarakat Jawa dianggap sebagai hari yang cocok untuk melakukan merenungi setiap hal yang telah dilakukan selama satu tahun ke belakang. Orang Jawa biasanya melakukan puasa suro. Anjuran untuk berpuasa di bulan Suro atau bulan Muharram juga terdapat dalam Islam, yakni pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Selain berpuasa, dalam malam 1 Suro, dipercaya adalah waktu yang tepat untuk melakukan ritual “Jamesan Pusaka” yakni mensucikan benda-benda pusaka yang ada seperti kereta, tosan aji (senjata), gamelan, dan lainnya.

Dikutip laman Ambarrukmo, Keraton Yogyakarta masih melakukan tradisi tersebut. Selain tradisi Jamesan Pusaka yang juga sering disebut tradisi “ngumbah keris”, Keraton Yogyakarta juga melakukan tradisi 1 Suro lain yakni mubeng beteng, lampah ratri, tapa bisu, dan makan bubur suro.

Karena dianggap sebagai hari yang sakral, maka malam 1 Suro benar-benar dimanfaatkan masyarakat Jawa untuk lebih dekat dengan alam dan pencipta-Nya.

Malam 1 Suro 2025 adalah Malam Jumat Kliwon

Yang menarik dalam peringatan malam 1 Suro tahun ini adalah bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. Karena dua kombinasi ini yang dianggap sarat akan unsur mistis, maka kesan mendalam dan juga keramat dan sakral akan terjadi malam nanti.

Orang-orang Jawa percaya, ini adalah saat untuk menghindari kegiatan-kegiatan bersifat duniawi pada malam 1 Suro yang juga malam Jumat Kliwon. Lebih disarankan untuk berdiam di rumah, sambil merenung, memohon ampun pada Sang Pencipta, serta memanjatkan doa untuk kehidupan di tahun yang baru.

Baca juga artikel terkait 1 SURO atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra