Menuju konten utama

Kurangi Emisi Karbon, Merdeka Copper Gold Tanam 1.000 Mangrove

Penanaman 1.000 bibit mangrove yang diinisiasi Grup Merdeka, setidaknya diperkirakan dapat menyerap 25.000 kilogram karbon per tahun.

Kurangi Emisi Karbon, Merdeka Copper Gold Tanam 1.000 Mangrove
Karyawan PT Bumi Suksesindo saat menanam bibit mangrove di Jakarta Utara, Kamis (25/7/2024). (Tirto.id/Muhammad Naufal)

tirto.id - PT Merdeka Copper Gold melalui anak perusahaannya, PT Bumi Suksesindo (BSI), menanam 1.000 bibit mangrove di Muara Angke, Jakarta Utara, dan di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (25/7/2024).

Penanaman dilakukan tepat sebelum Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli 2024. Direktur PT BSI, Cahyono Seto, mengatakan ada 500 bibit mangrove ditanam di Muara Angke dan 500 bibit mangrove ditanam di Muara Gembong.

"Penanaman 1.000 bibit mangrove yang diinisiasi Grup Merdeka, setidaknya diperkirakan dapat menyerap 25.000 kilogram karbon per tahun," ujarnya di Taman Wisata Alam Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis.

Menurutnya, penanaman bibit mangrove secara berkala dapat memulihkan kualitas ekosistem, mitigasi perubahan iklim, percepatan rehabilitasi lingkungan, penyerapan karbon berbahaya, hingga menjaga daratan dari ancaman abrasi laut.

Ia menambahkan, penanaman bibit mangrove juga bertujuan untuk mengajak karyawan Grup Merdeka, PT Merdeka Copper Gold dan PT BSI, dalam upaya preventif kerusakan lingkungan.

"Selain berkontribusi terhadap lingkungan lewat penanaman bibit mangrove, Grup Merdeka juga membangun kesadaran kolektif para karyawan melalui program konservasi lingkungan berkelanjutan, sehingga menghasilkan aksi nyata yang positif terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” urainya.

Menurut Seto, Grup Merdeka juga mengurangi emisi karbon 100 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.

Energi terbarukan yang dipasok ke operasi Tambang Tujuh Bukit berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jawa Barat. Penggunaan energi terbarukan oleh PT BSI mengurangi emisi gas rumah kaca lingkup 2 persen-100 persen pada operasi tambang ini.

Sementara itu, tambang lain yang dikelola PT BSI, Tambang Tembaga Wetar, sedang mengkaji penggunaan solar panel untuk menggantikan penggunaan genset guna mendukung kegiatan operasinya.

"Upaya Grup Merdeka dalam mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari kegiatan operasinya, juga mencakup penggantian energi ke energi ramah lingkungan, penghematan bahan bakar, penggunaan biosolar, dan penanaman pohon serta mangrove," sebut Seto.

Ia menambahkan, inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan melalui penggantian bahan bakar biodiesel B30 ke B35, campuran biofuel 35 persen yang lebih ramah lingkungan, mampu menurunkan emisi sebesar 249,22 ton karbondioksida pada 2023.

“Grup Merdeka senantiasa mengedepankan pencapaian maksimal pada kinerja lingkungan dalam menekan efek gas rumah kaca. Komitmen dan kerja keras inilah yang membuat reputasi Merdeka dalam penanganan ESG diakui secara global," kata Seto.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi