Menuju konten utama

Kronologi Netanyahu Keracunan Makanan & Kondisi Terkini

PM Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan keracunan makanan, Minggu (20/7), hingga berpotensi menunda sidang kasus korupsi. Bagaimana kondisi Netanyahu?

Kronologi Netanyahu Keracunan Makanan & Kondisi Terkini
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memimpin rapat kabinet mingguan, di kementerian luar negeri di Yerusalem, Minggu, 5 Juli 2020. (Foto oleh Gali Tibbon / Pool via AP)

tirto.id - Jelang sidang dugaan kasus korupsi yang menjeratnya, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, keracunan makanan. Ia diminta istirahat beberapa hari.

Kabar tentang Netanyahu keracunan makanan ini telah dikonfirmasi oleh Kantor Perdana Menteri Israel pada Minggu (20/7/2025).

Dalam pengumuman tersebut, kronologi Netanyahu keracunan makan terjadi pada Sabtu (19/7). Pihak Kantor Perdana Menteri Israel menjelaskan bahwa Netanyahu jatuh sakit pada malam hari.

Menukil The Times of Israel pada Senin (21/7), Netanyahu dilaporkan mengalami rasa sakit pada bagian perut semalaman. Ia kemudian diperiksa oleh Direktur Kesehatan Internal Rumah Sakit Hadassah Ein Karem, dr. Alon Hershko.

Berdasarkan pemeriksaan dr. Hershko tersebut, Netanyahu didiagnosis mengalami radang usus akibat mengonsumsi makanan yang sudah basi. Peradangan pada usus Netanyahu tersebut juga membuatnya harus mengalami dehidrasi.

"Sesuai dengan instruksi dokter, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengelola urusan negara dari sana," tulis pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel, dikutip dari Reuters.

Kondisi Terkini Netanyahu: Batal Hadiri Sidang Korupsi?

Berdasarkan keterangan dokter, sebagaimana dijelaskan Kantor PM Israel dalam rilisnya, Netanyahu kini tengah menjalani proses pemulihan pasca keracunan makanan.

Radang usus yang diderita Netanyahu disebut membuat tubuh PM Israel tersebut mengalami dehidrasi. Kondisi dehidrasi tersebut sampai-sampai mengharuskan Netanyahu dirawat dengan cairan infus guna mengganti cairan tubuh yang hilang.

Namun, kondisi terakhir Netanyahu telah dinyatakan membaik dan kini tinggal menjalani prosedur pemulihan. Pihak dokter juga hanya menyarankan istirahat selama tiga hari yang menandakan kondisi Netanyahu akan segera pulih.

Walaupun akan segera pulih, namun peristiwa Perdana Menteri Israel keracunan makanan basi ini membuat dirinya terancam batal bersaksi dalam kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Sejatinya, Netanyahu dijadwalkan hadir dalam sidang perdana kasus suap dan penyalahgunaan kekuasaan pada Senin (21/7) dan Selasa (22/7). Tetapi, karena jatuh sakit, Netanyahu tidak bisa menghadiri sidang tersebut.

Pengacara Netanyahu, Amit Hadad, kemudian meminta agar persidangan atas kliennya itu ditunda. Kejaksaan Negeri Israel pun menyetujui permohonan tersebut.

Akan tetapi, penundaan ini berbarengan dengan masa reses pengadilan yang dimulai Minggu ini hingga 5 September mendatang. Hal ini memicu terjadinya konflik penjadwalan dalam persidangan kasus dugaan korupsi yang menjerat nama Netanyahu.

Riwayat Penyakit Benjamin Netanyahu

Kesehatan perdana menteri berusia 75 tahun tersebut memang jadi perhatian sejak 2023. Di tengah intensitas keterlibatannya dalam konflik wilayah Palestina, kesehatan Netanyahu dikabarkan menurun.

Sejumlah riwayat penyakit pun dialami oleh Netanyahu sejak 2023 tersebut, radang usus akibat keracunan makanan pada Sabtu lalu merupakan salah satunya.

Sebelum radang usung, Netanyahu sempat menjalani prosedur pemasangan alat pacu jantung pada Juli 2023. Alat tersebut dipasang setelah kesehatan jantung Netanyahu mengalami penurunan. Sebelum dipasangi alat pacu, jantung Netanyahu kala itu sempat dikenakan alat pemantau selama seminggu.

Pemasangan alat pacu jantung tersebut sempat membuat Netanyahu tak bisa memimpin pemerintahan. Kala itu, tugas tersebut kemudian dilimpahkan ke Menteri Kehakiman Yariv Levin.

Setahun setelah pemasangan alat pacu jantung, Netanyahu kembali dilarikan ke rumah sakit pada Desember 2024. Ia datang ke rumah sakit untuk menjalani operasi pengangkatan prostat.

Operasi itu dilakukan setelah Netanyahu didiagnosis mengalami infeksi saluran kemih yang berpotensi menimbulkan komplikasi lanjutan.

Kondisi kesehatan Netanyahu tersebut memantik perhatian atas kepemimpinannya di tengah situasi geopolitik dan dalam negeri Israel yang memanas.

Di tengah konflik Palestina-Israel yang tak menunjukkan tanda mereda, Israel belum lama ini melakukan perang dengan Iran. Walaupun perang Israel-Iran telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, namun situasi politik dalam negeri Israel memanas.

Minggu lalu, Netanyahu baru saja ditinggalkan partai pendukungnya di parlemen akibat kebijakan wajib militer yang membelah publik Israel. Selain itu, persidangan atas dugaan kasus korupsi yang menimpanya juga terus berjalan.

Baca juga informasi terbaru terkait konflik Palestina-Israel dalam artikel-artikel Tirto.id lainnya di sini.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Edusains
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan