Menuju konten utama

Kronologi Hewan Lepas & Desakan Pejaten Animal Shelter Ditutup

Bagaimana kronologi hewan lepas milik Pejaten Animal Shelter dan perkembangan desakan penutupannya? Berikut ulasannya.

Kronologi Hewan Lepas & Desakan Pejaten Animal Shelter Ditutup
Suasana Pejaten Shelter yang menampung ratusan ekor hewan liar, Jakarta, Selasa (17/6/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

tirto.id - Sejumlah masyarakat mendesak agar Pejaten Animal Shelter ditutup. Desakan tersebut muncul usai hewan milik Pejaten Animal Shelter lepas di perkampungan warga untuk kedua kali. Lantas, bagaimana kronologi hewan lepas dari Pejaten Animal Shelter dan perkembangan desakan penutupannya?

Seekor babi hutan dilaporkan lepas dari Pejaten Animal Shelter pada hari Rabu (25/6/2025). Babi mengacak-acak beberapa pot yang ada di depan rumah warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Pihak Pejaten Animal Shelter telah memberikan ganti rugi atas kerusakan yang terjadi. Akibat hewan milik Pejaten Animal Shelter lepas, banyak masyarakat mendesak agar Pejaten Animal Shelter ditutup.

Kronologi Hewan Milik Pejaten Animal Shelter Lepas

Selama periode bulan Juni 2025, tercatat dua kali seekor babi hutan milik Pejaten Animal Shelter lepas dan berkeliaran di perkampungan warga. Kejadian pertama pada Sabtu (14/6/2026) dan terekam oleh kamera warga dan diunggah di Instagram @wargajakarta.id.

Menurut keterangan warga, seekor babi berkeliaran di Jalan Pejaten Barat Raya dan lari ke arah lampu merah Republika atau The Park Pejaten. Lalu memasuki permukiman warga dekat PLN GIS Kemang. Babi hutan juga menabrak mobil Mitsubishi Pajero. Video lepasnya babi hutan milik Pejaten Animal Shelter viral di media sosial.

Menanggapi video babi hutan yang viral, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta mengakui babi tersebut berasal dari Pejaten Shelter dan lepas setelah menjebol kandang.

Hal senada juga disampaikan oleh Susana Somali, pemilik Pejaten Animal Shelter, yang mengakui bahwa babi hutan itu benar milik shelter. Susan juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengupayakan mensteril babi agar tidak berkembang.

"Saya lagi mencoba mensteril babi untuk nggak berkembang biak. Itu juga sudah dipikirkan," kata pemilik Pejaten Shelter, Susana Somali kepada awak media pada, Selasa (17/6/2025)

Pejaten Animal Shelter menampung sebanyak delapan babi hutan sejak lima tahun lalu. Kemudian, pada Rabu (25/6/2025), babi hutan milik Pejaten Animal Shelter kembali lepas. Babi tersebut berkeliaran di permukiman warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sekitar pukul 10.00 WIB.

Kejadian tersebut kembali membuat warga panik dan histeris. Babi hutan itu bersembunyi di balik tumpukan barang yang ada di depan rumah warga.

Setelah menghubungi pihak Pejaten Animal Shelter, babi hutan berhasil diamankan dalam waktu kurang lebih satu jam. Babi hutan milik Pejaten Animal Shelter lepas saat mereka hendak merelokasi babi. Namun, ada seekor babi yang kabur dan berkeliaran di perkampungan warga.

Desakan Pejaten Animal Shelter Ditutup

Buntut kejadian itu, sejumlah permintaan penutupan Pejaten Animal Shelter menguat. Pengajuan penutupan Pejaten Animal Shelter telah sampai di tahap kota.

Permintaan penutupan Pejaten Animal Shelter menuai pro kontra dari banyak pihak. Pasalnya, Pejaten Animal Shelter memiliki peran yang krusial. Susan sebagai pemilik shelter bertanya-tanya maksud permintaan penutupan yang dilakukan oleh sejumlah warga.

Sebab, Susan tidak pernah pernah membuka akses terhadap tempat penampungan hewannya, seperti layaknya kebun binatang. Semua hewan yang dia tangani ada di dalam halaman rumah dan diberi pagar.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memperbaiki kerusakan akibat lepasnya babi hutan milik shelter.

“Ya beberapa (rumah warga) potnya kesenggol, ketabrak. Terus motor yang (penyok karena) ketabrak dikit diperbaiki semua. Sudah saya perbaiki semua, pot-pot juga sudah,” ungkap Susana kepada Tirto, Senin (30/6/2025).

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, puskeswan di DKI Jakarta masih berjumlah satu unit. Lokasinya berada di Ragunan, Pasar Minggu.

Di dalam puskeswan tersebut terdapat shelter yang dapat difungsikan sebagai tempat penampungan hewan dengan kapasitas untuk anjing sebanyak 150 ekor.

Sementara Pejaten Shelter menjadi tempat tinggal, lebih dari 10 kali jumlah tersebut. Artinya, Pejaten Animal Shelter memiliki peran besar dalam penampungan hewan di Jakarta.

Pada tahun 2020 lalu, Pejaten Animal Shelter masuk daftar Museum Rekor Indonesia (MURI) karena menampung 1.500 ekor anjing, 250 ekor kucing, dan 52 ekor kera.

Berdasarkan data terbaru, Pejaten Animal Shelter memiliki luas lahan sekitar 2.000 meter persegi (m2) itu dulunya menampung 1.200 ekor pada 2024. Namun kini telah dikurangi menjadi 800 ekor.

Baca juga artikel terkait HEWAN atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo