tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan siap untuk mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG), program andalan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan akan diberikan baik dalam bentuk pencegahan maupun penindakan.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, saat merespons soal temuan Badan Gizi Nasional (BGN) ihwal modus kecurangan yang mengarah pada korupsi di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.
"KPK berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program MBG ini sesuai dengan tugas fungsi KPK, baik melalui upaya-upaya pendidikan dan peran serta masyarakat pencegahan koordinasi supervisi maupun penindakan," kata Budi dalam keterangannya yang dikutip Jumat (10/10/2025).
Budi menyatakan KPK telah menerima audiensi dari BGN. Dia menyebutkan komitmen untuk mendukung pelaksanaan MBG telah disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Budi memastikan apabila ditemukan adanya tindakan yang berdampak pada penurunan kualitas MBG, KPK akan melakukan pencegahan, agar kualitas program tersebut tetap terjaga.
"Adanya dugaan-dugaan yang nanti bisa berdampak pada penurunan kualitas dari MBG itu, bisa kami lakukan pencegahan di awal, supaya makanan bergizi gratis itu bisa betul-betul sama-sama kita jaga kualitasnya," tutur Budi.
Meski begitu, Budi belum mengetahui adanya laporan atas dugaan korupsi di MBG. Katanya, dia akan mengecek terlebih dahulu apakah ada laporan kepada KPK, terkait hal tersebut.
Diketahui, Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menyebut dana Rp10 miliar yang digelontorkan untuk setiap SPPG rawan untuk diselewengkan.
Katanya, penyelewengan itu bisa dilakukan dengan berbagai macam modus seperti menurunkan kualitas bahan baku dan membuat laporan keuangan fiktif.
Dia mengatakan telah ditemukan SPPG yang membeli bahan baku makanan dengan kualitas yang jelek, dan mendapat keuntungan hingga Rp20 juta per bulan.
Dengan adanya temuan tersebut, BGN telah mencopot Kepala SPPG. Namun, dia tidak memerinci lokasi pasti SPPG yang melakukan kecurangan tersebut. Selain itu, ditemukan pula kinerja yang tidak sesuai SOP, terutama pada pengawasan proses memasak makanan MBG. Kemudian, adanya laporan keuangan fiktif.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































