tirto.id - Sekretaris Badan Perakitan dan Modernisasi Kementerian Pertanian (Kementan), Haris Syahbuddin, membeberkan bahwa sekitar 7-16 persen penduduk Indonesia masih menghadapi kelaparan. Hal ini juga mengacu pada kondisi pangan dunia yang dianggap tidak stabil.
"Di Indonesia saat ini sudah ada 6-17 persen penduduk Indonesia yang rentan terhadap kelaparan pangan ini. (Makanya) pada awal Bapak Presiden (Prabowo Subianto) menjabat, itu kita langsung dicanangkan bagaimana untuk secepatnya dapat swasembada pangan," kata Haris dalam acara Sosialisasi dan Diskusi Publik Peningkatan Pengawasan Melalui Transformasi Digital untuk Inovasi Industri Pangan bersama Ombudsman, di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Berdasarkan data dari Kementan, 58 negara mengalami kelaparan serius, sementara 900 juta penduduk dunia alami kelaparan. Namun, Haris tidak menjabarkan lebih lanjut negara mana saja yang mengalami krisis pangan.
Haris membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi Kementan dalam membangun pertanian untuk mencukupi kebutuhan domestik. Tidak hanya perubahan iklim, kata Haris, masalah ini juga berkaitan dengan kondisi perekonomian global, gejolak harga pangan global, bencana alam, alih fungsi lahan, dan tenaga kerja.
Saat ini, penduduk Indonesia mencapai 280 juta, dengan pertumbuhan kebutuhan pangan mencapai 3 persen setiap tahun. Itu sebabnya, dengan sejumlah tantangan yang ada sangat sulit untuk mencukupi kebutugan pangan masyarakat.
"Saat ini penduduk kita 280 juta, dan pertumbuhannya 3 persen atau kira-kira ada 3 juta orang yang setiap tahun kebutuhan pangannya harus kita jamin. Itu jumlahnya tidak main-main, makin lama makin besar dan kebutuhan pangan makin tinggi," paparnya.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































