Menuju konten utama

Kemenag Pastikan Pengisian Kuota Haji 2024 Sesuai Ketentuan

Jubir Kemenag, Anna Hasbie, membantah tudingan Marwan Dasopang (Fraksi PKB) yang menyatakan bahwa jemaah nol tahun sudah melunasi sejak Januari. 

Kemenag Pastikan Pengisian Kuota Haji 2024 Sesuai Ketentuan
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie. (FOTO/Dok. Humas Kemenag)

tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pengisian kuota haji 1445 H/2024 M sudah sesuai dengan ketentuan. Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, mengatakan tidak ada jemaah haji reguler nol tahun yang berangkat pada 2024.

“Haji reguler itu clear. Tidak ada jemaah nol tahun berangkat tahun ini,” kata Anna Hasbie dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/9/2024).

Menurut Anna, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), masa tunggu tercepat jemaah haji reguler yang berangkat pada 1445 H mendaftar pada 2020 sebanyak empat orang. Sementara yang mendaftar pada 2021 sebanyak dua orang. Enam orang itu berasal dari Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

“Jemaah yang mendaftar pada tahun 2020 dan 2021 berasal dari Kabupaten Mahakam Ulu itu memang sesuai dengan masa antreannya. Jadi, sudah sesuai nomor urut porsi,” ucap Anna.

Selain itu, tambah dia, sebanyak 1.497 jemaah haji reguler yang berangkat tahun ini mendaftar pada 2019. Jumlah yang cukup banyak, kata Anna, karena secara ketentuan ada batas maksimal pendaftaran lima tahun bagi pendamping jemaah lansia, penggabungan mahram, serta pendamping jemaah disabilitas.

“Jadi, mereka berangkat karena secara dokumen memenuhi persyaratan untuk menjadi pendamping jemaah lansia, atau penggabungan mahram, atau pendamping jemaah disabilitas. Ini semua bisa dijelaskan,” tuturnya.

Di sisi lain, lanjut Anna, Siskohat mencatat ada 3.503 orang berstatus haji khusus (nol tahun) yang mendaftar dan berangkat pada tahun ini. Data itu, tambah Anna, juga sudah diserahkan kepada Pansus Angket Haji.

Menurutnya, 3.503 jemaah nol tahun itu melunasi pada tahap pengisian sisa kuota, bukan pada tahap awal. Tepatnya pada rentang 19 Februari sampai Juni 2024.

“Jadi, pernyataan Marwan Dasopang (anggota DPR dari Fraksi PKB) bahwa jemaah nol tahun sudah melunasi sejak Januari itu jelas tidak benar, bahkan cenderung fitnah karena tidak sesuai data. Sebab, kami punya data tahapan setiap pelunasan jemaah haji khusus,” ucapnya.

Anna menjelaskan bahwa pengisian kuota haji khusus dibagi dua, yakni 16.305 kuota pokok dan 9.222 kuota tambahan. Tahapan pengisian 16.305 kuota pokok jemaah haji khusus 1445 H/2024 M dibuka untuk tahap I pada 12-15 Desember 2023. Tahap ini diperuntukkan bagi jemaah dengan tiga kriteria.

Pertama, jemaah haji yang sudah melunasi pada tahun lalu, namun tertunda keberangkatannya. Ini jumlahnya 2.322 orang. Kedua, jemaah haji yang memang secara urutan nomor porsi masuk alokasi kuota berhak melunasi tahun ini. Jumlahnya mencapai 13.806. Ketiga, jemaah yang masuk prioritas lanjut usia atau lansia. Jumlahnya 177 orang.

Ia mengatakan bila pada pelunasan tahap pertama, Kemenag memberikan porsi kepada jemaah yang sudah melunasi tahun lalu dan jemaah yang memang secara urutan sesuai nomor porsi.

"Jadi, mereka diberi kesempatan pertama untuk melunasi, bersamaan juga dengan prioritas lansia,” ujarnya.

"Jika tahap ini sudah melunasi semua, maka tidak perlu lagi pelunasan tahap berikutnya. Namun faktanya, setelah diberi kesempatan, yang melunasi hanya 12.487 orang. Masih ada 3.818 kuota yang belum terisi,” sambungnya.

Karena masih ada kuota yang belum terisi, maka dibuka pelunasan tahap II, dari 27 Desember 2023-2 Januari 2024. Tahap ini diperuntukkan bagi jemaah dengan kriteria: (a) Jemaah haji gagal sistem tahap 1, (b) Pendamping Jemaah haji lanjut usia, (c) Penggabungan mahram/keluarga, (d) Penyandang disabilitas dan pendamping, (e) Nomor porsi urut berikutnya. Hasilnya, ada 2.635 yang melunasi. Sehingga masih tersisa 1.183 kuota.

“Kita buka pemenuhan Sisa Kuota Tahap II, pada 10-12 Januari 2024. Kriterianya adalah jemaah haji dengan nomor porsi urut berikutnya berbasis PIHK serta kesiapan jemaah dan PIHK. Tercatat 1.005 melunasi dan tersisa 178 kuota,” papar Anna.

“Jadi, sampai akhir pelunasan, masih terdapat 178 kuota pokok untuk jemaah haji khusus. Tidak ada T Nol atau jemaah baru mendaftar langsung melunasi,” lanjutnya.

Pada tahap berikutnya, terdapat 9.222 kuota tambahan bagi jemaah haji khusus. Jika ditambahkan dengan 178 sisa kuota pokok, jumlahnya menjadi 9.400 kuota. Pengisian kuota tambahan jemaah haji khusus 1445 H/2024 M tahap I dibuka pada 30 Januari-5 Februari 2024. Ini diperuntukkan bagi jemaah haji dengan nomor urut pendaftaran secara nasional.

“Kriterianya jelas, berpihak kepada jemaah sesuai nomor urut porsi. Sesuai regulasi, mereka adalah prioritas pertama. Kami berharap semua bisa melunasi. Tapi ternyata hanya 4.204 yang melunasi. Sehingga, masih ada 5.196 sisa kuota,” papar Anna Hasbie.

Karena itu, lanjutnya, dibuka tahap pengisian sisa kuota. Tahap ini dibuka dalam beberapa kali perpanjangan, mulai dari 19-21 Februari 2024, 23-26 Februari 2024, hingga 29 Februari-1 Maret 2024. Tahap ini diperuntukkan bagi jemaah haji yang terdaftar di Siskohat berdasar kesiapan jemaah haji dan PIHK.

Ia menyebut hingga 1 Maret 2024, terdapat 25.522 jemaah haji khusus yang melakukan pelunasan, sehingga hanya tersisa 5 kuota. Namun, ada sejumlah jemaah yang menunda keberangkatan (padahal sudah melunasi), hingga dibuka kembali tahapan pengisian sisa kuota sampai 12 Juni 2024.

“Untuk optimalisasi, terdapat 3.503 jemaah T Nol yang melunasi pada tahap pengisian sisa kuota dari 19 Februari-12 Juni 2024. Tapi itu tentu berbasis pada persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana diatur dalam regulasi. Jadi, kalau disebut Marwan [Dasopang] ada jemaah haji khusus T Nol yang melunasi sejak Januari, itu jelas tidak sesuai fakta,” tutur Anna.

Baca juga artikel terkait PANSUS HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi