tirto.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) membantah keberadaan nama Najeela Shihab dalam grup Whatsapp (WA) yang dibentuk tersangka Nadiem Makarim untuk membahas pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022. Hal ini berkaitan dengan kasus dugaan korupsi tersebut, di mana grup Whatasapp dibentuk Nadiem sebelum menjabat menteri.
“Seingat saya enggak ada,” ucap Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, saat dikonfirmasi reporter Tirto, Senin (27/10/2025).
Dijelaskan Anang, penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) juga belum pernah memeriksa Najeela Shihab dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook. Padahal, orang dalam grup Whatsapp tersebut sudah pernah diperiksa.
“Tidak ada (pemeriksaan Najeela Shihab),” ungkap dia.
Reporter Tirto pun telah berusaha mengkonfirmasi kepada Najeela Shihab mengenai hal ini. Kendati demikian, tidak ada balasan hingga berita ini diterbitkan.
Keterlibatan Najeela Shihab diungkapkan dari pihak Pengacara Nadiem Makarim. Nadiem Makarim, Tabrani Abby, menjelaskan bagaimana grup Whatsapp tersebut dibuat pertama kali. Grup itu dibentuk sebelum kliennya menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Grup itu disebut penyidik Kejaksaan Agung dibentuk untuk membahas perencanaan pengadaan TIK di kementerian.
Abby menerangkan, memang kliennya pertama kali membentuk grup Whatsapp bernama Edu Org dan Education Council pada Agustus 2019. Kemudian, nama grup diubah setelah Presiden Jokowi saat itu telah memberitahukan keapda Nadiem Makarim untuk menempati posisi Mendikbudristek.
Diakui Abby, pemberitahuan dari Jokowi mengenai rencana penunjukan Nadiem Makarim menjadi Mendikbudristek sendiri sudah beberapa kali dilakukan. Oleh karenanya, dia memandang tidak ada yang salah dari pembentukan grup yang bertujuan menyiapkan program kerja saat nantinya menjabat sebagai menteri.
"Tidak lama kemudian, dia ubah menjadi Menteri Core. Grup itu dibuat ya untuk mendiskusikan real gagasan tentang penggunaan teknologi di bidang pendidikan ya. Adapun anggota WA itu sendiri adalah orang-orang yang ekspert di bidang pendidikan, IT, termasuk Stafsus Pak Nadiem," ungkap Abby di kantor MRP, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Dia menyebutkan, grup ini terdiri atas Nadiem Makarim, Najeela Shihab, Viona, Ibrahim Arief, dan Jurist Tan. Mereka, disebut Abby, tidak membahas secara spesifik mengenai perencanaan pengadaan Chromebook dalam grup tersebut.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































