tirto.id - Anniesa Desvitasari Hasibuan, desainer kondang di kancah industri fesyen Indonesia, tetap tampil glamor meski digelandang ke kantor Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri, Rabu lalu (9/8). Tangan kirinya menjinjing tas Hermes berwarna emas, dipadu baju terusan putih-hitam.
Perempuan kelahiran Jakarta, 30 Juli 1986, ini adalah desainer busana muslim yang menjual rancangan modest wear alias busana yang sopan.
Ia mulai menekuni profesi sebagai desainer sejak Maret 2015, tahun ketika bisnis biro umrah First Travel yang dilakoni bareng suaminya makin moncer, tahun yang sama saat ia dan keluarganya menempati rumah super mewah bergaya Eropa di Sentul City, Kota Bogor.
Semula busana yang dirancang Anniesa hanya untuk dirinya dan keluarga. Tapi suaminya, Andika Surachman, mendorongnya untuk memperluas hobi itu sebagai usaha fesyen.
Hobi itu lalu ia tekuni dengan mengikuti kursus fesyen di London, dengan belajar desain dasar selama enam-tujuh jam setiap hari selama sepekan. Berikutnya, pada Maret 2015, ia mendapat undangan dari salah satu penyelenggara di London untuk mengadakan pergelaran fesyen hijab.
Di kalangan desainer muslimah, Anniesa dikenal pribadi yang glamor—dari sisi penampilan maupun karya desainnya.
Rancangannya berkarakter ala Timur Tengah, menambahkan payet mutiara dan kristal Swarovski—jenama aksesoris fesyen ternama dari Austria—sehingga memberi kesan glamor dan elegan. Dilihat dari pelbagai koleksi yang ia ciptakan, selalu ada ciri khas, yakni aksen emas.
Ia selalu memilih warna emas sebagai identitas karya Anniesa Hasibuan. Berbeda dari merek fesyen muslim lain, Anniesa membuat desain adibusana bak kerajaan. Ia juga memproduksi pakaian santai untuk pasar yang lebih luas.
Serupa dengan bisnis biro umrah First Travel, bisnis fesyen dan butik dia cepat melejit.
Di tahun yang sama saat ia menekuni profesinya sebagai desainer itu, ia langsung menampilkan karya adibusana di panggung fesyen dunia, seperti Kaftan Festival Westfield di London dan Moslema In Style International Fashion Forward di Malaysia.
Setahun berikutnya pada 2016, karyanya tampil di Istanbul Modest Fashion Week dan Mercedes-Benz Fashion Week Doha.
Usai September 2016 membawa koleksi bertajuk D'Jakarta di New York Fashion Week, Februari lalu di ajang yang sama ia tampil kembali dengan koleksi bertema Drama. Rancangan fesyen Anniesa mengglorifikasi kemegahan kerajaan dari Era Pertengahan lewat aksen berkilau dengan pernak-pernik perak, emas, dan gaun panjang bertabur mutiara serta bordir. Di pergelaran adibusana tersebut Anniesa mendapat tepuk tangan meriah dari pengunjung.
"Sangat dramatis," ujar Melanie Elturk, pemiki Haute Hijab, seperti dikutip dari akun Instagram Anniesa Hasibuan. "Ia membawa koleksi drama dengan baik. Ada nuansa monokrom, dengan warna-warna putih, hitam, emas. Tema warnanya sangat drama. Saya suka bahan-bahannya, dari beludru, satin, metalik, serta detail lipit. Saya suka semuanya. Indah!"
Sama seperti biro travel umrah yang dirintis bersama suaminya, bisnis fesyen dia pun dengan cepat diganjar penghargaan: Best Designer Awards pada Couture Fashion Week 2016 dan desainer favorit pada Jawa Pos Readers Choice 2017.
Anniesa merespons dengan bangga. "Assalamualaikum. Jawa Pos Readers Choice 2017, terima kasih atas votingnya menjadikan Anniesa Hasibuan sebagai favorit desainer, menjadi kebanggaan sendiri buat saya. Semoga terus berkarya untuk anak bangsa dan bisa mengharumkan nama Indonesia... Dan terima kasih atas supportnya. Sukses selalu Jawa Pos," tulisnya, 15 Juni lalu.
Berkat penampilan di pelbagai ajang adibusana itu, ia pun dilirik oleh para pebisnis. Ia mengklaim sejumlah butik di kota-kota dunia menghubunginya guna membeli koleksi busana terbaru.
Di Jakarta, Anniesa Hasibuan bekerja sama dengan Metro Departemen Store Plaza Senayan dan Pondok Indah Mall, Debenhams Departement Store Senayan City, The Shahdan FX Sudirman, Central Grand Indonesia East Mall.
Untuk pasar online, ia sudah bekerja sama dengan Zalora, Modanisa, Matahari, dan Valet.
Tempat ia merancang busana muslimah pun tak kalah mewah. Butik cantik nan megah tiga lantai itu didominasi warna emas dan perabotan mewah bak istana raja, terletak di Kemang, Jakarta Selatan. Baik klien maupun model fesyen dia adalah para selebritas, yang rutin menghiasi acara gosip di televisi, serta para selebgram dengan jutaan pengikut.
Pengagum merek Chanel—jenama fesyen dari Paris—ini mematok harga tinggi untuk koleksi adibusana. Untuk busana pesanan, harganya sekitar Rp35 juta. Sementara harga busana siap pakai antara Rp600 ribu hingga Rp2 juta. Ia juga menjual gaun pengantin dengan harga antara Rp15 juta sampai Rp20 juta.
Hobi Berlibur
Ibu dua anak ini dikenal senang menghabiskan waktu berlibur ke luar negeri. Di akun Instagramnya, Anniesa sering berbagi momen-momen bepergian bersama suami dan sahabat terdekatnya. Dari New York, London, Istanbul, Arab Saudi, Dubai, dan pelbagai kota dunia lain.
Ia tampaknya dianggap pribadi loyal terhadap orang-orang di sekelilingnya. Itu terlihat dari liburan di Bali usai mengisi acara Pekan Fesyen New York pada awal 2017.
Bersama tim Anniesa Hasibuan, ia dan suaminya menggelar makan malam bersama dan menyewa enam mobil Land Rover Defender. Ia mampir ke sebuah butik tas tradisional dan memilih beberapa untuk dijadikan koleksinya. Pasangan itu mengajak tim desainer mereka berpetualang.
Sayangnya, perjalanan bisnis fesyen Anniesa Hasibuan harus menghadapi perkara pelik dari bisnis biro umrah First Travel.
Rabu lalu, Anniesa dan Andika Surachman ditangkap oleh tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri di gedung Kementerian Agama. Mereka diduga melakukan penipuan, penggelapan, dan pencucian uang jemaah umrah. Total uang yang mereka kantongi sekitar Rp550 miliar dengan menelantarkan 35.000 orang yang gagal umrah ke Tanah Suci.
Hingga laporan ini ditulis, kepolisian masih mendata transaksi rekening termasuk aset yang dimiliki First Travel, dan kemungkinan besar pula menyasar aset-aset dari bisnis fesyen Anniesa Hasibuan.
==========
Koreksi: Sebelumnya ditulis bahwa Anniesa "mendandani para model dunia, termasuk Kate Middleton, bak seorang puteri." Bagian mendandani Kate Middleton, seorang ratu Cambridge, adalah keliru. Yang akurat: Anniesa Hasibuan memimpikan merancang busana untuk Middleton. Di ajang New York Fashion Week 2017 tersebut Anniesa memilih dan mencari model dari latar belakang migran generasi pertama atau kedua demi menonjolkan tema busana yang ia pamerkan.
Penulis: Reja Hidayat
Editor: Fahri Salam