Menuju konten utama

Kapan Musim Kemarau 2025 di Indonesia? Cek Penyebab Masih Hujan

Penjelasan kenapa hujan masih sering terjadi di musim kemarau 2025. Cek pula, kapan periode kemarau 2025.

Kapan Musim Kemarau 2025 di Indonesia? Cek Penyebab Masih Hujan
Ilustrasi langit berawan. FOTO/istockphoto

tirto.id - Hujan masih terjadi belakangan ini, meski sudah memasuki periode musim kemarau. Kondisi ini cukup membingungkan masyarakat, terutama yang beraktivitas di luar ruangan.

Secara umum, Indonesia memiliki dua musim, yaitu kemarau dan penhujan. Musim hujan biasanya terjadi pada periode Oktober hingga Maret, sementara kemarau umumnya berlangsung sekitar April hingga September. Namun, tak ada waktu pasti terkait awal dan akhir musim di Indonesia.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Selasa (12/8/2025), setidaknya 57 persen zona musim di Indonesia sudah memasuki musim kemarau pada Agustus. Artinya, sebagian besar wilayah seharusnya mengalami hari-hari tanpa hujan. Lantas kenapa masih terjadi hujan di beberapa wilayah?

Kenapa Agustus 2025 Masih Hujan?

Bulan Agustus yang biasanya identik dengan musim kemarau, justru mengalami kondisi berbeda pada tahun ini. Beberapa daerah masih dilanda hujan, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (19/8/2025).

Hujan di musim kemarau dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya munculnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia, yang memicu hujan di Yogyakarta pada Agustus 2025.

Fenomena MJO ini mengakibatnya menghangatnya kondisi suhu muka laut di Samudra Hindia, Barat Sumatra. Selanjutnya, massa udara dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika bergerak menuju wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi uap air.

"Pergerakan massa udara dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika berbondong-bondong ke wilayah Indonesia sehingga menambah potensi uap air di Indonesia," kata Analis Cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Slamet, dikutip dari ANTARA pada Selasa (19/8/2025).

Kapan Musim Kemarau 2025 di Indonesia?

Awal musim kemarau tahun ini, menurut BMKG, berlangsung secara bertahap mulai April. Awal musim kemarau tahun ini di bulan tersebut, mencakup setidaknya 115 zona musim di Indonesia.

Kendati begitu, hingga awal Juni 2025, BMKG mencatat bahwa baru sekitar 19 persen zona musim di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau. Sedangkan hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen zona musim di Indonesia yang benar-benar memasuki kemarau.

Kemunduran awal musim kemarau ini disebabkan beberapa faktor. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya pada Juni 2025, mengatakan bahwa salah satu faktornya ialah curah hujan yang lebih tinggi (atas normal) selama periode April-Mei.

"[April-Mei] yang seharusnya merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," katanya dikutip dari laman BMKG, pada 21 Juni 2025.

Berdasarkan prediksi cuaca bulanan pada April 2025, BMKG memperkirakan bahwa kondisi curah hujan dengan kategori 'atas normal' masih akan berlanjut di sebagian wilayah hingga bulan Oktober 2025.

BMKG pada saat itu mengonfirmasi, bahwa musim kemarau tahun 2025 cenderung akan memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan normalnya dan dengan sifat hujan di atas normal

"Kita tidak bisa lagi berpaku pada pola iklim lama. Perubahan iklim global menyebabkan anomali-anomali yang harus kita waspadai dan adaptasi harus dilakukan secara cepat dan tepat,” ujar Dwikora.

Dwikora pada Juli 2025, menambahkan bahwa terdapat faktor lain yang memicu hujan di musim kemarau. Hal ini berkaitan dengan atmosfer global maupun regional.

“Meskipun kita sudah memasuki pertengahan musim kemarau, berbagai faktor atmosfer global dan regional masih mendukung terjadinya hujan lebat dan cuaca ekstrem di banyak wilayah,” ujarnya pada 11 Juli 2025 dikutip dari laman BMKG.

Baca juga artikel terkait CUACA atau tulisan lainnya dari Dewi Sekar Pambayun

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Dewi Sekar Pambayun
Editor: Dicky Setyawan & Dewi Sekar Pambayun