tirto.id - Black Friday merupakan perayaan yang dilaksanakan hari Jumat setelah thanksgiving di Amerika Serikat (AS). Dalam peringatan tahunan tersebut, masyarakat AS kerap berbelanja seharian pada Jumat terakhir bulan November.
Momen belanja yang viral ini pertama-tama dilakukan secara offline di toko-toko AS, sehingga pembeli harus datang ke lokasi untuk bertemu produk. Dinukil dari AP News, kini Black Friday juga bisa diperingati dengan pembelian online.
Mayoritas perubahan sistem perbelanjaan disebabkan oleh efektivitas belanja daring kala pandemi COVID-19 silam. Dengan begitu, agenda belanja setahun sekali pada bulan November ini tidak akan memunculkan kepadatan di toko maupun mal.
Kapan Black Friday akan diperingati pada tahun 2024? Agenda ini biasanya jatuh pada hari Jumat terakhir bulan November, tepatnya pasca pengadaan thanksgiving.
Oleh sebab itu, Black Friday 2024 akan dirayakan oleh warga AS pada Jumat, 29 November, 2024. Lantas, bagaimana asal-usul Jumat Hitam November dan bagaimana penjelasan lengkap mengenai peringatannya?
Sejarah Black Friday
Ada beberapa versi mengenai sejarah asal-usul Black Friday. Pertama, terdapat pendapat bahwa belanja pasca thanksgiving kerap terjadi di Philadelphia pada pertengahan abad ke-20.
Para pekerja setempat waktu itu berkumpul, tepatnya sebelum menonton pertandingan sepak bola tahunan. Adapun ketika mereka menunggu, ada sejumlah orang lain yang mencari rezeki lewat penjualan.
Sebagaimana disampaikan seorang manajer penjualan Gimbels pada The Associated Press tahun 1975 silam, “Black Friday” muncul dari ungkapan para supir taksi dan bus. Para pengemudi menganggap bahwa momen ini membuat kepala mereka sakit.
Adapun asal-usul kedua Black Friday muncul dari ungkapan Profesor Pemasaran asal Sekolah Bisnis Robert H. Smith Universitas Maryland, Jie Zang. Dia mengklaim “Black Friday” adalah hari di mana para pekerja New York izin sakit.
Bukan karena mereka benar-benar sakit, melainkan demi mendapatkan jatah liburan panjang untuk menutup akhir bulan.
Dari beberapa sejarah tersebut, kini Black Friday sudah mengalami evolusi yang signifikan. Dimulai dari tahun 2003 silam, di mana peringatan melibatkan toko e-commerce sebanyak 1,7 persen dari keseluruhan penjualan.
Berbagai promo-promo menarik dari pembelian daring juga turut mengembangkan minat para pencari barang. Toko yang didatangi secara langsung maupun toko online biasanya memberikan diskon tertentu khusus untuk hari Black Friday.
Sesuai proyeksi AP News berdasarkan data National Retail Federation dan Prosper Insight, pembeli tahun 2024 akan didominasi 65 persen pembeli langsung. Sementara sisanya kemungkinan berbelanja daring.
Apa itu Black Friday?
Dikutip dari Awareness Day, Black Friday adalah momen perbelanjaan tahunan yang dihadiri oleh berbagai diskon dan penawaran produk. Dengan begitu, para pedagang akan menurunkan harga secara signifikan untuk pembelian produk tertentu.
Namun demikian, pemberian berbagai macam diskon oleh toko daring maupun luring hanya berlaku selama satu hari. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berlaku pada Jumat pasca hari thanksgiving di AS.
Adapun Black Friday kerap disebut juga sebagai permulaan musim belanja liburan. Berbagai penawaran dari toko disuguhkan untuk keperluan liburan Desember, baik itu untuk keperluan sehari-hari maupun hadiah.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra