Menuju konten utama

Arti Black Friday: Bedanya dengan Harbolnas, Single Day, Cyber Day

Black Friday artinya Jumat Hitam, salah satu hari belanja terbesar di Amerika, APa bedanya dengan Single Day, Cyber Day, dan Harbolnas?

Arti Black Friday: Bedanya dengan Harbolnas, Single Day, Cyber Day
Pekerja menyortir barang pesanan konsumen saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2018 di Warehouse Lazada, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/12/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

tirto.id - Black Friday artinya 'Jumat Hitam" salah satu acara hari belanja terbesar di Amerika. Black Friday, Single Day, Cyber Day, dan Harbolnas adalah event yang tepat untuk berbelanja karena banyak toko menawarkan diskon.

Black Friday adalah sebutan untuk Jumat pertama setelah pekan Thanksgiving. Biasanya, Black Friday terjadi di pekan terakhir bulan November.

Pada saat itu, toko-toko dan gerai banyak yang memberikan diskon besar-besaran. Istilah Black Friday sangat terkenal di AS, dan akhirnya diadopsi oleh negara-negara lain mulai dari penyebutannya hingga diskon besar-besaran di setiap toko dan gerai.

National Retail melaporkan, 114,6 juta orang akan berbelanja pada momen Black Friday. Sebelum momen Black Friday, momen Thanksgiving mengundang pembeli sebesar 39,6 juta pelanggan.

Menyusul Black Friday, ada Cyber Monday, yang diperkirakan 68,7 juta orang akan berbelanja di hari itu. Rangkaian Thanksgiving Day - Black Friday - Cyber Monday adalah kegiatan diskon yang diburu oleh para pelanggan.

Di Indonesia, istilah pemasaran untuk hari-hari spesial diskon juga beragam, mulai dari Harbolnas hinga 12.12 (untuk setiap tanggal 'cantik' di setiap bulannya).

Ada pula sebutan Single Day, yang menyediakan diskon besar bagi para pelanggan yang masih lajang. Istilah-istilah ini menandai hari diskon yang diadakan oleh toko-toko online.

Black Friday

Istilah ini sangat populer di AS. Konsumen akan membeli banyak barang kena diskon yang diperuntukkan untuk hari itu mulai dari bahan makanan hingga peralatan elektronik.

Black Friday juga merupakan permulaan musim liburan akhir tahun sehingga menjadi momen pas untuk berbelanja.

Di negara asalnya, AS, Black Friday, tidak hanya toko online, namun toko offline juga ikut berpartisipasi dalam momen ini.

Single's Day

Populer di Cina, event Single's Day akan memberikan diskon besar-besaran bagi pelanggan yang masih lajang.

Time melaporkan, Alibaba meraup penjualan diskon di Single's Day sebesar 25,3 miliar dolar AS pada 2017. Tidak hanya Alibaba, toko online lainnya di Cina, yaitu JD.com juga meraup sebesar 19,1 miliar dolar AS pada event tersebut.

Cyber Day atau Cyber Monday

Senin pertama setelah minggu Thanksgiving disebut dengan Cyber Monday oleh para pemburu diskon toko online.

Momen ini diperkenalkan pada 2005, sebagaimana dilansir Huffpost, yang diciptakan untuk memperpanjang masa diskon di toko online, tujuannya agar masyarakat dibiasakan dengan sistem belanja online.

Karena kesuksesannya tersebut, Cyber Monday terus diulang setiap tahunnya.

Harbolnas

Harbolnas atau singkatan dari Hari Belanja Online Nasional merupakan penutup dalam rangkaian diskon sepanjang tahun, khususnya di Indonesia.

Harbolnas ditetapkan pada tangal 12.12 (12 Desember) dan toko-toko online menawarkan dikson dan penawaran menarik bagi pelanggan.

Lewat lama resmi Harbolnas, event ini pertama diadakan pada 2012 atas inisiatif toko-toko online, yaitu Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, BerryBenka, dan Bukalapak. Kini ada sekitar 250 ecommerce yang ikut berpartisipasi dalam program ini.

Harbolnas pertama kali dihelat di Indonesia pada 12 Desember 2012 dengan jargon menarik: 12.12.12. Ada beberapa retail online yang turut meramaikan pergelaran nasional belanja online perdana ini, termasuk Lazada, Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, Luxola, Persebaya Store, dan beberapa lini e-commerce lainnya.

Dikutip dari tradegecko.com, Lazada sebagai salah satu perintis Harbolnas tidak sekadar berupaya meraup keuntungan sebesar-besarnya, tetapi juga mengkampanyekan belanja dengan cara online kepada masyarakat luas. Maka dibuatlah gagasan, jika semua retail eCommerce bergabung ketika Harbolnas berlangsung, hasil penjualan bersama yang lebih besar akan bisa dicapai, alih-alih bersaing satu sama lain.

Baca juga artikel terkait HARBOLNAS atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Ibnu Azis
Penyelaras: Yulaika Ramadhani