tirto.id - Hasil survei Indo Barometer menunjukkan, pasangan calon nomor 01 Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin unggul dari paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dengan selisih 21 persen.
"Seandainya Pilpres dilakukan hari ini, Jokowi-Maruf diprediksi menang. Selisihnya 21 persen," kata peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli, saat konferensi pers hasil survei, Kamis (21/3/2019) siang.
Menurut Indo Barometer, elektabilitas Jokowi-Maruf berada di angka 50,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 28,9 persen, sementara sisanya sekitar 20 persen masih merahasiakan pilihannya.
Hadi mengatakan, Pilpres 2019 merupakan pengulangan dari Pilpres 2014 karena yang bertarung adalah calon presiden yang sama, Jokowi dan Prabowo.
Namun, kata Hadi, elektabilitas capres petahana Jokowi masih lebih tinggi dari Prabowo apabila dalam simulasi head-to-head.
"Dari pertanyaan simulasi 2 gambar capres yang disodorkan kepada responden, Jokowi kembali ungguli Prabowo. 51,2 persen berbanding dengan 28,9 persen,” ungkap Hadi.
“Dari simulasi cawapres juga demikian, Maruf unggul dari Sandiaga. 44,5 persen berbanding dengan 31,1 persen," lanjut Hadi.
Merujuk data hasil survei dari sisi suku dan etnis, Hadi mengatakan, Jokowi unggul di suku Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Bali. Sementara Prabowo unggul di suku Melayu, Betawi, Minang, dan Bugis.
Survei dilakukan di seluruh 34 provinsi se-Indonesia pada tanggal 6-12 Februari 2019. Jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel yang dilakukan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah memilik hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto