Menuju konten utama

Jokowi Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh: Tak Bisa Ditoleransi

Jokowi menuturkan hilangnya nyawa pemimpin politik Hamas merupakan sebuah bentuk kekerasan dan tidak dapat ditoleransi.

Jokowi Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh: Tak Bisa Ditoleransi
Presiden Joko Widodo melantik wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras pembunuhan pemimpin Kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran. Dia menjelaskan hilangnya nyawa pemimpin politik Hamas merupakan sebuah bentuk kekerasan dan tidak dapat ditoleransi.

“Itu sebuah kekerasan, pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran,” kata Jokowi, saat ditemui usai acara Opening Ceremony FEKDIxKKI, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Jokowi pun mengecam tindakan kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh tentara Israel kepada siapapun.

“Saya kira semua (negara di dunia), termasuk Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu,” imbuh dia.

Untuk diketahui, Pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh, meninggal dunia akibat terbunuh di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) waktu setempat. Dikutip dari New York Times, Hamas menyalahkan Israel akibat pembunuhan Ismail Haniyeh tersebut.

Haniyeh tidak sendiri, sejumlah pengawalnya ikut meninggal di lokasi penginapan akibat pembunuhan tersebut.

Dikutip dari situs resmi Hamas, hamasinfo.info, diungkapkan bahwa Ismail Haniyeh merupakan petinggi Hamas yang sedang berada di pengasingan di Qatar dan melakukan kunjungan ke Iran dalam rangka menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian dan bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Sebelum kematian Ismail terjadi, pihak Israel melakukan serangan militer ke Lebanon, tepatnya di wilayah Selatan. Serangan tersebut dianggap Iran sebagai deklarasi perang dengan negara mereka.

Kehadiran Ismail di Iran diduga sebagai bentuk aksi mencari sokongan kekuatan untuk melawan Israel. Menurut analisa New York Times, Lebanon merupakan negara proksi dari Iran, sehingga apabila negara itu diserang menjadi serangan yang sama kepada Iran.

Baca juga artikel terkait HAMAS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Intan Umbari Prihatin