Menuju konten utama

7 Jenis Bahan Bakar Alternatif Pengganti Bensin dan Contohnya

Ada beberapa jenis bahan bakar alternatif pengganti bensin yang bisa digunakan. Simak ulasannya di artikel ini.

7 Jenis Bahan Bakar Alternatif Pengganti Bensin dan Contohnya
Ilustrasi Biodiesel. Biodiesel merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif. foto/iStockphoto

tirto.id - Seiring meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil, banyak pihak mulai mencari alternatif pengganti bensin. Bahan bakar alternatif ini tidak hanya diharapkan lebih ramah lingkungan, tetapi juga mampu mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan.

Jenis bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil salah satunya adalah biodiesel, bahan bakar yang bisa dihasilkan dari minyak nabati, lemak hewani, atau minyak bekas. Telah banyak penelitian yang mengulas bahwa biodiesel menghasilkan polusi yang lebih sedikit dibandingkan bahan bakar petroleum.

Terkait hal tersebut, sebenarnya apa itu bahan bakar alternatif? Untuk memahami seputar bahan bakar alternatif, simak penjelasan berikut yang membahas pengertian dan jenis bahan bakar alternatif.

Apa yang Dimaksud dengan Bahan Bakar Alternatif?

Dilansir dari situs web Alternative Fuels Data Center, bahan bakar alternatif adalah sumber energi yang berasal dari sumber non-migas, komoditas yang tidak berhubungan dengan minyak dan gas alam.

Bahan bakar alternatif bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil konvensional seperti bensin dan solar. Bahan bakar ini dapat diproduksi dari sumber daya terbarukan dan sering kali menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar tradisional.

Oleh karena itu, penggunaan bahan bakar alternatif dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar konvensional, karena menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih sedikit.

Sejalan dengan itu, artikel "Memanfaatkan Bahan Bakar Alternatif BBM" (2005) di majalah Kina Karya Indonesia terbitan Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa penggunaan bahan bakar alternatif muncul sebagai respons terhadap keterbatasan sumber daya fosil.

Selain itu, langkah ini juga diambil untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar fosil.

Jenis-Jenis Bahan Bakar Alternatif dan Contohnya

Telah disinggung di atas bahwa bahan bakar alternatif terbuat dari sumber daya terbarukan yang dinilai lebih ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bakar alternatif yang umum digunakan di antaranya adalah etanol, metanol, gas propana, hidrogen, dan biomassa.

Dilansir dari World Economic Forum dan Office of Energy Efficiency & Renewable Energy, berikut ini beberapa jenis bahan bakar alternatif pengganti bensin.

1. Etanol

Etanol adalah alkohol terbarukan yang sama dengan alkohol yang ada dalam minuman beralkohol. Etanol sering dicampur dengan bensin dalam berbagai kadar tertentu.

Penggunaan dan produksi etanol disebut-sebut dapat mengurangi emisi gas rumah kaca antara 52 hingga 86 persen. Namun, etanol memiliki kandungan energi yang lebih rendah daripada bensin, sehingga diperlukan lebih banyak etanol untuk mendapatkan daya yang sama.

2. Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan yang dapat dibuat dari minyak nabati, lemak hewani, atau minyak goreng yang didaur ulang. Bahan bakar ini dapat digunakan pada kendaraan diesel karena sifat fisiknya mirip dengan diesel berbasis minyak bumi, tetapi dengan pembakaran yang jauh lebih bersih.

Biodiesel murni atau B100, dapat mengurangi emisi karbon dioksida lebih dari 75% dibandingkan dengan diesel konvensional.

3. Listrik

Listrik merupakan jenis bahan bakar yang ramah lingkungan untuk kendaraan listrik. Kendaraan ini menggunakan baterai untuk menyimpan energi yang diperlukan untuk menggerakkan motor listrik.

Adapun listrik sebagai bahan bakar ramah lingkungan bersumber dari energi terbarukan seperti matahari, angin, air, tumbuhan dan lainnya.

4. Hidrogen

Hidrogen merupakan bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang hampir tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Tenaga dihasilkan dalam sel bahan bakar hidrogen, hanya akan mengeluarkan uap air dan udara hangat.

Namun, produksi bahan bakar ini memiliki kesulitan tersendiri, yakni bahan bakar hidrogen harus diekstraksi dari air, hidrokarbon atau bahan organik lainnya. Proses ini melibatkan gas alam atau energi tingkat tinggi yang berasal dari pembangkit listrik.

5. Gas alam

Gas alam telah digunakan secara luas untuk berbagai keperluan di seluruh dunia. Gas alam adalah campuran hidrokarbon yang tidak berbau, dengan metana sebagai komponen utamanya.

Meskipun gas alam termasuk bahan bakar fosil, ada alternatif yang dikenal sebagai gas alam terbarukan. Biometana, salah satu bentuk gas alam terbarukan, dihasilkan dari limbah peternakan atau tempat pembuangan sampah melalui proses pencernaan anaerobik.

6. Biogas

Bahan bakar alternatif yang diperoleh dari pembusukan sampah organik dinamakan biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan melalui proses fermentasi anaerobik dari bahan organik, seperti limbah pertanian, sampah rumah tangga, dan kotoran hewan.

Proses ini melibatkan mikroorganisme yang memecah bahan organik dalam kondisi tanpa oksigen. Proses tersebut lantas menghasilkan campuran gas yang sebagian besar terdiri dari metana (antara 45-85%) dan karbon dioksida (antara 25-50%).

7. Propana

Propana atau disebut gas minyak bumi cair (LPG) adalah bahan bakar yang memiliki hasil pembakaran bersih sekaligus memiliki energi tinggi. Kendaraan yang menggunakan propana biasanya lebih mahal dibandingkan dengan yang menggunakan bensin, tetapi biaya propana sering kali lebih rendah daripada bensin.

Meskipun demikian, pengurangan emisi gas rumah kaca dari propana hanya sekitar 10% dibandingkan dengan bensin.

Baca juga artikel terkait BAHAN BAKAR atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno