Menuju konten utama

Komponen Penyusun Gas Alam dan Proses Pembentukannya

Apa saja komponen penyusun gas alam dan bagaimana proses pembentukannya? Berikut ini penjelasan ringkasnya.

Komponen Penyusun Gas Alam dan Proses Pembentukannya
(Ilustrasi) kilang gas. foto/shutterstock

tirto.id - Gas alam adalah jenis bahan bakar fosil dari sisa mikroorganisme, tanaman, serta hewan yang terpendam di bawah permukaan bumi sepanjang jutaan tahun. Lantas apa saja komponen dalam gas alam?

Ada 4 jenis gas yang membentuk gas alam, yakni metana, etana, butana, dan propana. Gas alam adalah campuran gas yang terbentuk secara alami di dalam lapisan bumi. Meski dapat ditemukan di berbagai tempat, lalu gas alam terbentuk dari apa?

Gas alam dapat ditemukan dalam lapisan bawah tanah (reservoir) yang berisi minyak bumi sebagai associated gas; atau dalam lapisan bawah tanah yang hanya berisi gas alam tanpa minyak bumi sebagai non-associated gas. Manfaat Gas alam adalah dapat digunakan sebagai bahan bakar, bahan kimia, dan bahan industri.

Apa Saja Komponen Dalam Gas Alam?

Apa saja komponen penyusun gas alam? Meskipun gas alam terutama terbentuk dari metana, gas ini juga mencakup etana, propana, butana, pentana, dan komponen berat lainnya. Gas alam juga dapat mengandung senyawa sulfur, nitrogen, karbon dioksida, air, dan zat lainnya.

Komposisi pasti gas alam dapat sangat bervariasi tergantung lokasi sumbernya. Adapun komponen penyusun gas alam umumnya adalah:

  • Metana (60-90 %)
  • Etana (0-20 %)
  • Propana (0-20 %)
  • Butana (0-20 %)
  • Karbondioksida (0-8 %)
  • Oksigen (0,0,2 %)
  • Nitrogen (0-5 %)
  • Hidrogen Sulfida (0-5 %)
  • Rare Gases seperti He, Ne, Ar, Xe (0-2 %).

Dari daftar di atas, terlihat komponen terbesar penyusun gas alam adalah Metana (CH₄). Metana adalah molekul hidrokarbon dengan rantai terpendek dan teringan. Meskipun dikenal sebagai gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global, metana dapat diolah menjadi bahan bakar yang bermanfaat.

Apa Saja Yang Termasuk Gas Alam? Secara umum ada 3 jenis produk gas alam yang telah diolah. Masing-masing jenis hasil pengolahan gas alam itu memuat kandungan berbeda, yakni:

  • LNG (Liquified Natural Gas): kandungannya didominasi oleh metana (90%)
  • LPG (liquefied petroleum gas): kandungan utamanya propana (C3H8) atau butana (C4H10), dan bisa juga keduanya.
  • CNG (compressed natural gas): Kandungan utama CNG adalah metana (CH4), meski bisa juga mengandung sedikit etana, propana, dan butana.

Bagaimana Proses Pembentukan Gas Alam

Pencarian gas alam dimulai oleh ahli geologi, yang mempelajari struktur dan proses-proses di Bumi. Mereka mencari jenis batu yang berpotensi mengandung gas dan cadangan minyak. Proses pembentukan gas alam meliputi 4 jenis proses pembentukan gas alam, yaitu:

1. Pembentukan Organik

Gas alam berasal dari sisa-sisa organisme laut dan tanaman yang terkubur di dalam lapisan bumi selama jutaan tahun. Sisa-sisa organik tersebut terurai oleh bakteri anaerobik (tanpa oksigen) dan menghasilkan metana, unsur utama dalam gas bumi (gas alam).

2. Terbentuk Bersama Minyak Bumi

Proses panjang pembentukan minyak bumi juga menyebabkan terbentuknya gas alam. Tekanan dan panas merubah sisa-sisa organik menjadi hidrokarbon. Hidrokarbon yang lebih ringan, seperti metana, etana, propana, dan butana, menjadi gas alam.

3. Migrasi Gas

Setelah terbentuk, gas alam dapat bergerak melalui lapisan pori-pori batuan untuk mencapai lapisan yang lebih tinggi. Gas alam dapat bergerak secara vertikal maupun horizontal, tergantung pada tekanan, temperatur, dan permeabilitas batuan

4. Penyimpanan Alamiah

Gas alam dapat terperangkap di dalam struktur batuan tertentu, seperti terjebak di antara lapisan batuan yang impermeabel. Struktur batuan yang dapat menyimpan gas alam disebut reservoir. Reservoir gas alam dapat berupa antiklin, perangkap struktur, perangkap stratigrafi, atau perangkap kombinasi.

Baca juga artikel terkait GAS ALAM atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom