tirto.id - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merombak jajaran direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Cengkareng, Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025) kemarin. Glenny Kairupan disepakati para pemegang saham untuk menjadi Direktur Utama, menggantikan Wamildan Tsani Pandjaitan.
Selain itu, Perseroan juga mengumumkan posisi baru, Wakil Direktur Utama yang posisinya ditempati oleh Thomas Sugiarto Oentoro.
"RUPSLB ini dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 68.652.324.331 lembar saham, atau sebesar 75,04 persen dari total keseluruhan saham dengan hak suara," tulis manajemen dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/10/2025).
Selain itu, RUPSLB juga menetapkan Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi, serta Frans Dicky Tamara sebagai Komisaris.
"Perubahan susunan pengurus ini merupakan bagian dari langkah strategis Perseroan dalam memperkuat proses restrukturisasi penyehatan. Agenda ini sebelumnya telah memperoleh dukungan dan persetujuan dari Pemegang Saham, c/q Pemerintah Indonesia, dan pengawasan, serta pengelolaan oleh BPI Danantara Indonesia," lanjut Perseroan.
Jika menilik daftar pimpinan baru GIAA, nama Glenny Kairupan mungkin sudah tidak asing. Pria kelahiran Manado, 11 Februari 1949 otu dikenal sebagai salah satu sahabat karib dari Presiden Prabowo Subianto.
Glenny Kairupan masuk Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1970 bersama teman seangkatannya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto, dan Ryamizard Ryacudu. Dirinya pun pernah menjadi pilot TNI AD dan mengantongi sertifikat CPL (Commercial Pilot License) dan PPL (Private Pilot License). Selama berdinas militer, Glenny pernah mengemban misi di Timor Timur, Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua.
Di luar karir militer, Glenny dikenal pula sebagai Dewan Pembina Partai Gerindra, partai yang dipimpin sahabatnya. Selain itu, ia juga pernah dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Komisaris Garuda sejak November 2024.
Sementara untuk Thomas Sugiarto Oentoro, sebelum menjabat sebagai Wakil Direktur Utama GIAA, pernah duduk sebagai Chief Risk Officer di Indonesia Investment Authority (INA). Thomas dikenal memiliki latar belakang di bidang keuangan dan manajemen investasi.
Selain di INA, ia juga pernah menduduki berbagai posisi penting termasuk sebagai Komisaris Independen di Garuda Indonesia. Kemudian juga pernah menempati posisi kepemimpinan di OCBC Indonesia dan KV Asia Capital.
Selanjutnya, ada petinggi GIAA yang berkewarganegaraan asing, yakni Balagopal Kunduvara yang menempati posisi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Jauh sebelum dibajak Garuda Indonesia, Balagopal, memulai karir sebagai Senior Technical Services Engineer di Singapore Airlines pada 2000.
Selama lebih dari dua dekade, ia mengisi berbagai posisi strategis, seperti Divisional Vice President Financial Services, Vice President Financial Services, General Manager di Filipina, serta Vice President Company Planning & Fuel.
Selain Balagopal, Neil Raymond Mills yang dipercaya mengisi posisi Direktur Transformasi juga petinggi Garuda Indonesia lainnya yang berkewarganegaraan asing. Mills dikenal sebagai sosok yang telah melanglang buana di industri penerbangan internasional.
Dia mengawali karirnya easyJet dan pernah menjabat sebagai Head of Procurement hingga Procurement Director selama hampir 12 tahun hingga sempat menjadi President dan Chief Operating Officer (COO) Green Africa Airways, Lagos, Nigeria, dan turut serta dalam membangun maskapai di kawasan Afrika Barat selama masa pandemi Covid-19.
Selain itu, Mills juga pernah duduk sebagai COO Air Italy (2018), Chief Strategy and Planning Officer Air Berlin (2016–2018), dan Chief Executive Advisor Philippine Airlines (2013–2014). Terakhir, ia menjabat sebagai Chief Procurement Officer dan Head of Transformation di Scandinavian Airlines (SAS) sejak Juni 2024 hingga September 2025.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































