Indeks Garuda Indonesia

Danantara akan memberikan penambahan modal sebesar Rp23,67 triliun dengan rincian 37 persen untuk modal kerja Garuda dan sisanya untuk operasional Citilink.

Hingga saat ini banyak aplikasi Garuda Indonesia yang belum tersinkronisasi dengan baik. Imbasnya, penjualan layanan perusahaan menjadi tidak optimal.

Tambahan modal disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang.

Penunjukan dua WNA di jajaran direksi Garuda Indonesia didasarkan pada rekam jejak panjang mereka di industri penerbangan global.

Komitmen Glenny, jelas Febriani, tertangkap dari jawaban Purnawirawan TNI tersebut atas pertanyaan soal Garuda Indonesia.

Alokasi dana ini secara spesifik akan ditujukan untuk mendukung operasional dan kinerja kedua maskapai dalam grup.

Persetujuan pemegang saham terhadap penyertaan modal merupakan tonggak penting dalam perjalanan pemulihan dan transformasi perseroan.

Suntikan modal ini dilakukan melalui dua mekanisme, yakni setoran tunai sebesar Rp17,02 triliun dan konversi pinjaman pemegang saham senilai Rp6,6 triliun.

Rosan mengatakan rencana penambahan modal ini menunjukkan keseriusan Danantara dalam membuat Garuda lebih baik.

Penunjukkan dua WNA di jajaran direksi Garuda Indonesia dinilai mainkan peran kunci dalam pembenahan manajemen dan keuangan.

Pandu menyoroti pentingnya pembaruan paradigma dalam pengelolaan perusahaan. Di mana perlu adanya pelibatan talenta global dalam jajaran manajemen.

Penambahan modal masih belum cukup untuk menyehatkan perseroan, sehingga kini dua profesional asing direkrut sebagai upaya penguatan.

Glenny Kairupan disepakati para pemegang saham untuk menjadi Direktur Utama, menggantikan Wamildan Tsani Pandjaitan.

Simak profil Glenny Kairupan yang kini ditunjuk sebagai Dirut Garuda Indonesia. Bagaimana rekam jejak kariernya?

RUPSLB juga memutuskan mengangkat Thomas Sugiarto Oentoro jadi wakil direktur utama, dan mengangkat dua direksi baru yang merupakan warga negara asing.

Garuda Indonesia bidik peningkatan pangsa pasar domestik menjadi 50 persen dalam lima tahun kedepan.

Manajemen Garuda Indonesia menjalankan tiga program utama dalam upaya penyehatan keuangan perusahaan.

Dana tersebut seluruhnya akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan usaha dan memperbaiki posisi keuangan Perseroan.

Persoalan hukum pengadaan pesawat di masa lalu harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali.

Danantara memastikan mekanisme perekrutan dilaksanakan secara independen melalui proses asesmen.