tirto.id - Pada arus balik Lebaran 2024, pemerintah dan otoritas terkait, termasuk kepolisian, akan melakukan persiapan matang sebelum menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow. Langkah-langkah mitigasi juga sedang dipersiapkan untuk memastikan keselamatan pemudik di jalan tol.
Tujuan utama dari penerapan rekayasa lalu lintas contraflow adalah untuk mengurangi kepadatan kendaraan di ruas-ruas jalan tertentu dan mengoptimalkan penggunaan kapasitas jalan yang ada.
Dengan cara tersebut, pemudik dapat melintas dengan lebih lancar dan aman, mengurangi risiko terjadinya kemacetan yang parah dan potensi kecelakaan di jalan.
Dilansir dari Antara, Pemerintah, melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengonfirmasi bahwa penerapan rekayasa lalu lintas contraflow masih diperlukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2024.
Sistem contraflow sendiri merupakan pembalikan arah lalu lintas pada jalur-jalur tertentu, yang memungkinkan aliran kendaraan dari satu arah untuk diarahkan ke arah yang berlawanan.
Contraflow biasanya dilakukan pada jalan tol atau ruas jalan yang memiliki kepadatan lalu lintas tinggi.
Kapan Puncak Arus Balik Lebaran 2024?
Puncak arus balik Lebaran 2024 diprediksi terjadi pada H+3 Lebaran atau Minggu, 14 April 2024.
Pada saat tersebut, jumlah pergerakan pemudik yang kembali ke kota tempat tinggal mereka diperkirakan mencapai tingkat tertinggi, mencapai sekitar 21,16 persen dari total pergerakan, yang setara dengan sekitar 40,99 juta pergerakan.
Pada puncak arus balik tersebut, lalu lintas di sejumlah jalur transportasi utama, terutama jalan tol, diperkirakan akan sangat padat karena banyaknya pemudik yang kembali dari kampung halaman mereka.
Oleh karena itu, langkah-langkah pengaturan lalu lintas seperti penerapan sistem satu arah (one way), rekayasa lalu lintas contraflow, dan pembatasan kendaraan tertentu biasanya diterapkan untuk mengurangi kemacetan dan memastikan kelancaran perjalanan pemudik.
Jadwal Contraflow saat Arus Balik Lebaran 2024
Jadwal penerapan contraflow saat arus balik Lebaran 2024 adalah sebagai berikut:
- Tanggal: Jumat, 12 April 2024
- Waktu: Pukul 14.00 waktu setempat
- Lokasi awal: Kilometer 72 ruas Jalan Tol Cikopo–Palimanan (Cipali)
- Lokasi akhir: Kilometer 36 ruas Jalan Tol Jakarta–Cikampek
Selama periode tersebut, arus lalu lintas akan diatur untuk mengarahkan kendaraan dari jalur sebaliknya, sehingga kendaraan arah balik dapat melintas dengan lebih lancar dan mengurangi kemacetan.
Penerapan contraflow akan dimulai dari kilometer 72 ruas Jalan Tol Cikopo–Palimanan (Cipali) dan berakhir di kilometer 36 ruas Jalan Tol Jakarta–Cikampek.
Tujuan dari penerapan contraflow ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan jalan tol dengan memperlancar aliran kendaraan arah balik menuju kota-kota tujuan mereka setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman.
Pembatasan Sejumlah Ruas Jalan saat Arus Balik Lebaran
Pembatasan sejumlah ruas jalan saat arus balik Lebaran merupakan langkah yang diambil pemerintah untuk mengatur dan mengoptimalkan aliran lalu lintas, serta mengurangi kemacetan yang mungkin terjadi selama periode arus balik.
Pembatasan tersebut pada umumnya dilakukan di ruas-ruas jalan yang diperkirakan akan mengalami kepadatan lalu lintas yang tinggi selama masa arus balik Lebaran. Berikut adalah beberapa ruas jalan yang akan mengalami pembatasan:
Jalan Tol
Ruas jalan tol di beberapa wilayah seperti Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan mengalami pembatasan seperti Jakarta-Tangerang-Merak, Jakarta-Cikampek, Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi, Cikampek-Palimanan-Kanci, dan lainnya.
Jalan Non-Tol
Ruas jalan non-tol di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga akan mengalami pembatasan seperti ruas Medan-Berastagi, Jakarta-Tangerang-Serang-Cilegon-Merak, Bandung-Nagreg-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar, Solo-Klaten-Yogyakarta, dan banyak lagi.
Pembatasan tersebut bisa berupa pengaturan lalu lintas, pemberlakuan aturan ganjil genap, pengalihan arus, dan lain sebagainya yang bertujuan untuk menghindari kemacetan yang parah dan memastikan kelancaran perjalanan bagi pemudik yang pulang ke kota tempat tinggal mereka setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Yandri Daniel Damaledo