Menuju konten utama

Jadwal Biksu Thudong Waisak 2025, Kapan Tiba di Borobudur?

Informasi lengkap mengenai jadwal biksu Thudong Waisak 2025 dan perkiraan kedatangannya di Candi Borobudur.

Jadwal Biksu Thudong Waisak 2025, Kapan Tiba di Borobudur?
Sejumlah biksu menyapa pelajar saat berjalan melintasi Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (3/5/2025). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/agr

tirto.id - Sekitar 38 hingga 40 bhikkhu dari berbagai penjuru dunia mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia hingga Selandia Baru, tengah menempuh perjalanan lintas negara yang penuh makna spiritual.

Perjalanan ini menjadi bagian dari persiapan menyambut peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE yang jatuh pada 12 Mei 2025. Setibanya di Indonesia, para bhikkhu akan mengambil bagian dalam sejumlah ritual suci, termasuk mengambil api abadi dari Mrapen di Grobogan dan air suci Waisak dari Umbul Jumprit di Temanggung.

Seluruh prosesi ini akan mencapai puncaknya di pelataran megah Candi Borobudur, lambang abadi dari kedamaian dan pencarian spiritual yang melampaui batas negara dan generasi.

Thudong, dalam tradisi Buddha, bukan sekadar upacara atau kegiatan seremonial. Ini adalah bentuk disiplin hidup yang dijalani para biksu atau biksuni demi mencapai kedalaman batin dan pencerahan.

Dalam ajaran Theravada, thudong mencerminkan hidup sederhana dan penuh kesadaran, ditandai dengan pelepasan terhadap duniawi dan komitmen pada jalan damai dan kesucian.

Kapan Biksu Thudong Tiba di Borobudur?

Pada awal Februari 2025, sekelompok peziarah meninggalkan Bangkok dengan tekad yang tak tergoyahkan. Tujuan mereka bukan sekadar tempat, tetapi simbol kebangkitan batin, Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Perjalanan itu bukan dilalui dengan kendaraan atau alat canggih, melainkan dengan langkah kaki yang sabar, menyusuri jalanan sepanjang lebih dari 2.600 kilometer. Mereka diperkirakan akan tiba pada pertengahan Mei, setelah lebih dari 90 hari berjalan, melintasi batas-batas negara dan menghadapi segala rupa medan.

Namun, inti dari perjalanan ini tidak terletak pada peta atau jarak yang mereka tempuh. Di balik peluh yang menetes dan malam-malam tanpa kenyamanan, terdapat pencarian yang lebih dalam, sebuah pergulatan untuk menaklukkan ego, menemukan kedamaian di tengah keterbatasan, dan merawat niat awal yang kerap diuji oleh kelelahan.

Jadwal Biksu Thudong Waisak 2025

  • Berangkat dari Thailand: 6 Februari 2025
  • Sampai di Batam: 16 April 2025
  • Sampai di Jawa Tengah: 5 Mei 2025
  • Sampai di Borobudur: 10 Mei 2025
  • Puncak Acara Thudong: 10 Mei 2025
  • Puncak Perayaan Waisak: 12 Mei 2025

Kenapa Biksu Thudong ke Borobudur?

Bhikkhu Thudong tiba di Borobudur

Sejumlah Bhikkhu Thudong berjalan menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (20/5/2024). Sebanyak 40 Bhikkhu Thudong menyelesaikan perjalanan dari Semarang dan telah tiba di Candi Borobudur untuk mengikuti perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/nz

Alasan utama dari para biksu Thudong ke Borobudur dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat suci bagi umat Buddha. Catatan sejarah mengatakan bahwa Fa Hsien telah berkunjung ke Jawa pada abad 5 M.

Candi Borobudur bukan sekadar tumpukan batu yang megah, ia adalah kitab yang dipahat dalam bentuk candi. Dalam pembacaannya terhadap struktur dan makna candi ini, banyak yang menelusuri jejak ajaran-ajaran suci yang tertanam di dalamnya.

Salah satu naskah yang dipercaya memberi ilham pada rancangan candi ini adalah Gandavyuha Sutra, bagian dari teks agung Avatamsaka Sutra. Dari sanalah konsep perjalanan spiritual bertingkat dalam sepuluh tahap diwujudkan dalam bentuk arsitektur.

Lebih dari itu, Borobudur juga memancarkan ruh ajaran vajrayana, aliran esoteris dalam Buddhisme yang sarat dengan simbol dan meditasi mendalam. Dengan semua elemen itu, Borobudur bisa dimaknai bukan hanya sebagai monumen, tapi sebagai perwujudan ajaran Buddha itu sendiri.

Karena itu, menyebut Borobudur sebagai tempat suci umat Buddha bukanlah klaim berlebihan, melainkan pengakuan akan warisan spiritual yang melekat padanya. Itulah yang menjadi alasan mengapa Borobudur selalu didatangi tiap Waisak.

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Yulita Putri

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Yulita Putri
Penulis: Yulita Putri
Editor: Elisabet Murni P