tirto.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membahas isu ketidaknetralan TNI-Polri ketika menerima kunjungan perdana Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
Isu ketidaknetralan TNI-Polri bukan tanpa alasan. Hal itu buntut adanya anggapan kedekatan Listyo Sigit dan Agus Subiyanto dengan Presiden Joko Widodo, sehingga dicap bagian dari 'Geng Solo'. Dua lembaga ini pun dituduh berpihak kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Apalagi saat ini kami [TNI-Polri] dihadapkan dengan berbagai macam tugas yang pertama bagaimana mengawal agar pemilu berjalan dengan aman, lancar, dan damai, sehingga tentunya beberapa hal nanti kita bicarakan karena tentunya di tengah isu masalah ketidaknetralan," kata Listyo Sigit di Mabes Polri, Selasa (5/11/2023).
Ia mengklaim pada Pemilu 2024, TNI-Polri diwajibkan turun di lapangan guna memastikan tahapan pemilu berjalan dengan aman dan damai. TNI-Polri akan menjaga keamanan mulai dari pendistribusian logistik pemilu, pelaksanaan kampanye, pemungutan suara, hingga pengawalan rekapitulasi suara.
"Tugas kami mengawal agar demokrasi dapat berjalan dengan baik," ucap Listyo Sigit.
Dalam kesempatan sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku kunjungan ke Mabes Polri dalam rangka bersilahturahmi usai dirinya dilantik Presiden Jokowi pada Rabu, 22 November 2023.
"Karena saya pejabat baru Panglima TNI. Jadi, ada waktu untuk bersilaturahmi ke beberapa instansi," kata Agus.
Senada dengan Listyo Sigit, pertemuan ini juga dalam rangka menjaga sinergitas antara TNI-Polri dalam meghadapi pemilu damai.
"Jadi, kami sudah membuat deklarasi pemilu damai di setiap wilayah di seluruh Indonesia," ucap Agus.
Nantinya, jelas Agus, ada kegiatan rutin bersama Polri dengan melakukan patroli dari level Polda hingga Polres untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.
"Kami bersama-sama sinergi, tujuannya agar Pemilu 2024 berjalan lancar aman sesuai waktu yang ditentukan," tutur Agus.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto