tirto.id - Eks Kepala BNPB, Doni Monardo meninggal dunia pada hari Minggu (3/12/2023) di RS Siloam, Jakarta. Jenazah purnawirawan TNI berpangkat jenderal 3 itu telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Senin (4/12/2023).
Upacara pemakaman Doni Monardo dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan dihadiri oleh banyak petinggi militer lainnya. Lantas, siapa itu Doni Monardo, profil, rekam jejak, dan penyebab ia meninggal?
Penyebab Doni Monardo meninggal adalah karena penyakit stroke. Dikutip dari Antaranews, karena sakitnya itu Doni Monardo harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit sejak September lalu.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menjenguk Doni Monardo saat masih dirawat di RS Siloam, Jakarta pada 7 November 2023.
Doni Monardo meninggal dunia di usia 60 tahun setelah hampir dua bulan dirawat di rumah sakit. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka yang ada Serpong Utara, Tangerang Selatan untuk selanjutnya dimakamkan di TMP Kalibata.
Selama ini Doni Monardo lebih dikenal sebagai mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk masa jabatan periode 2019-2021.
Semasa aktif berdinas di TNI, lulusan Akmil 1985 itu pernah menjabat sejumlah posisi mentereng, seperti Danpaspampres, Danjen Kopassus, hingga Pangdam III/Siliwangi.
Profil dan Jejak Karier Doni Monardo
Doni Monardo dilahirkan di Cimahi pada 10 Mei 1963. Kedua orang tuanya asal Minang, yakni Letkol CPM Nasrul Saad dan Roeslina.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Padang, Doni muda melanjutkan pendidikannya ke Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 1985. Ia menikah dengan Santi Arviani pada 1992.
Keduanya dikaruniai tiga orang anak, yakni Azzianti Riani Monardo, Reizalka Dwika Monardo, dan Adelwin Azel Monardo.
Doni Monardo lama menjalani karier militernya di kesatuan asli, yaitu Kopassus. Ia pernah bertugas di Aceh, Timor Timur (sekarang Timor Leste), dan beberapa tempat lainnya.
Salah satu prestasi cemerlang Doni Monardo adalah menjadi wakil komandan satuan tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus Maret 2011. Bersama pasukannya, ia berhasil membebaskan para sandera yang dibajak perompak Somalia.
Berkat prestasi itu, Doni naik pangkat satu tingkat menjadi Brigjen atau Brigadir Jenderal. Doni Monardo juga pernah mendapat tugas penting kenegaraan.
Beberapa jabatan strategis Doni Monardo di militer adalah sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) 2012–2014 serta Danjen Kopassus 2014–2015.
Ia mendapat gelar sebagai Pangdam XVI/Pattimura (2015-2017), Pangdam III/Siliwangi (2017-2018), serta Sekjen Wantannas (2018–2019).
Doni Monardo lalu dilantik menjadi Kepala BNPB pada 2019 - 2021. Menurut Kepala BNPB saat ini, Letjen TNI Suharyanto, ia merupakan sosok pahlawan dalam penanggulangan bencana alam serta penanganan COVID-19.
"Kita kehilangan sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam penanggulangan bencana alam, dan juga pengakhiran COVID-19," ujar Suharyanto, dikutip Antaranews.
Doni Monardo menjadi orang pertama yang membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada masa pandemi. Selama menjadi ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo tidak pernah pulang ke rumah dan lebih sering tinggal di kantor BNPB.
"Selama menangani COVID-19, Pak Doni tidak pernah pulang, jadi sehari-hari ngantor dan tinggal di kantor BNPB," tutur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy dalam rilis Kemenko PMK.
Menurut Muhadjir, kondisi Doni Monardo kala itu sebenarnya tidak sedang prima karena memiliki penyakit komorbid. Akan tetapi, komorbid dianggap tidak terlalu berbahaya selama masa awal pandemi.
Setelah menyelesaikan tugas di BNPB, Letjen TNI (Purn) Doni Monardo sempat ditugasi menjadi Komisaris Utama MIND ID atau Inalum hingga wafat pada usia 60 tahun.
Ia dilaporkan sudah mendapatkan perawatan intensif sejak tanggal 22 September 2023, sebelum dinyatakan meninggal pada Minggu, 3 Desember 2023.
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy