Menuju konten utama
Kronik

Sejarah Karier Doni Monardo: Eks Paspampres, Calon Kepala BNPB

Dari Paspampres hingga Kopassus menjadi bagian dari sejarah karier Doni Monardo yang kini disebut-sebut sebagai calon Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sejarah Karier Doni Monardo: Eks Paspampres, Calon Kepala BNPB
Letjen TNI Doni Monardo. ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan/kye.

tirto.id - Rabu (2/1/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik Letjen TNI Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pengganti Laksamana Muda TNI (Purn.) Willem Rampangilei. Namun, pelantikan itu ditunda. Siapakah Doni Monardo? Berikut sejarah karier eks Komandan Paspampres ini.

Kepala Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, sempat membenarkan ihwal pelantikan Doni Monardo tersebut. “Insya Allah, kalau tidak ada halangan, presiden akan melantik Letjen Doni,” sebutnya kepada Tirto.id, Selasa (1/1/2018) malam. Pelantikan tersebut ternyata terpaksa tertunda karena Presiden Jokowi ternyata sudah punya agenda ke Lampung untuk meninjau wilayah terdampak tsunami Selat Sunda.

Berikut ini jejak-rekam karier Doni Monardo:

1963

Putra Sunda

Lahir di Cimahi, Jawa Barat, tanggal 10 Mei 1963, dari pasangan Letkol CPM Nasrul Saad dan Roeslina.

________________________

1985-1998

Kopassus

Lulus Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah. Selepas itu, Doni Monardo tercatat sebagai anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sejak 1986 dan pernah ditugaskan ke Timor-Timur hingga Aceh.

________________________

1990-2001

Batalyon Raider

Bertugas di Bali untuk bergabung dengan Batalyon Raider, salah satu batalyon pasukan elit infanteri TNI.

________________________

2004

Paspampres

Sempat ditarik menjadi anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) namun hanya sebentar. Doni Monardo kemudian dikirim ke Korea Selatan untuk mengikuti pelatihan counter terrorism.

________________________

2005-2006

Kostrad

Pulang dari Korea Selatan, Doni Monardo ditempatkan di Aceh selama setahun, kemudian bergabung lagi dengan Paspampres pada 2006. Namun, lagi-lagi ia harus beralih lokasi dinas. Kali ini ke Makassar, untuk bertugas di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

________________________

2008-2010

Pengawal SBY

Sejak 2008, Doni Monardo ditarik lagi ke Jakarta, kembali masuk formasi Paspampres. Hingga 2010, ia sudah mengawal Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungan ke 27 negara di dunia.

________________________

2011-2012

Wadanjen Kopassus

Doni Monardo sempat ditugaskan di Bogor sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2010. Hanya beberapa bulan saja ia menempati posisi itu sebelum kembali ke Jakarta untuk menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus.

Dalam perannya kali ini, Doni Monardo mencatatkan prestasi gemilang. Ia ditunjuk oleh Presiden SBY sebagai Wakil Komando Satuan Tugas dalam misi pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Misi itu berhasil dituntaskan.

________________________

2012-2014

Danpaspampres

Keberhasilan itu membuat Doni Monardo kembali diberi tanggungjawab baru, kali ini sebagai Komandan Paspampres (Danpaspampres) setelah sebelumnya sempat mengikuti pendidikan di Lemhanas. Ia menjabat Danpaspampres hingga era pemerintahan Presiden SBY usai pada 2014. Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Danjen Kopassus hingga 2015.

________________________

2015-2018

Pangdam Pattimura & Siliwangi

Sejak 25 Juli 2015, Doni Monardo bertugas sebagai Pangdam XVI/Pattimura di Maluku dan Maluku Utara, hingga 27 Oktober 2017. Selanjutnya, ia membawahi kemiliteran di Jawa Barat dan Banten selaku Pangdam III/Siliwangi sampai dengan 19 Maret 2018.

________________________

2019

Calon Kepala BNPB

Brigjen Doni Monardo dilantik menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional pada 14 Maret 2018. Dan, awal tahun baru 2019 ini, namanya disebut-sebut bakal menempati posisi baru sebagai Kepala BNPB.

Baca juga artikel terkait BNPB atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Politik
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya