Indeks Bnpb

Longsor terjadi akibat hujan deras sejak Selasa sore, sehingga mengakibatkan material tanah menimbun rumah warga.

BNPB mencatat 1756 kejadian bencana telah terjadi di Indonesia hingga Senin (18/11/2024).

Maruarar sebut akan ada 1.100 rumah yang akan dibangun untuk korban erupsi Gunung Lewotobi.

BNPB memberikan dana siap pakai (DSP) senilai Rp300 juta ke Pemkab Bandung, guna percepatan penanganan dampak gempa.

BNPB juga melaporkan 2 orang luka-luka dan 10 rumah rusak berat akibat banjir bandang di Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024).

BNPB juga bakal membangun kantor di Nusantara sebagai pusat kegiatan penangangan bencana di seluruh Indonesia.

Hujan intensitas tinggi memicu banjir di Kabupaten Seluma, sementara banjir di Kota Bengkulu mulai surut.

BNPB melaporkan sebanyak 298 KK terdampak dan 210 KK mengungsi akibat kejadian banjir ini.

Sebanyak 402 rumah terdampak banjir Lubuklinggau yang terjadi sejak Rabu (5/6/2024).

Gunung Ibu meletus Sabtu malam, PVMBG KemenESDM bahwa radius tujuh kilometer harus dikosongkan dari semua aktivitas manusia.

BNPB mencatat penambahan korban meninggal dunia akibat longsor dan banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Seturut data mutakhir, korban meninggal akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat bertambah menjadi 58 orang.

Terdapat jalur alternatif Malalak, Sitinjau, Solok, dan Singkarak yang bisa dilewati oleh masyarakat.

Warga yang menolak direlokasi akan akan mendapatkan uang pengganti.

Pemerintah dianggap gagal menemukan akar masalah penyebab bencana banjir dan longsor di Sulawesi Selatan.

Pusdalops BNPB mencatat hingga Sabtu pagi hari ini total ada sebanyak 1.867 unit rumah dan lahan persawahan dan perkebunan warga terendam banjir.

BNPB catat jumlah rumah rusak akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Garut pada Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29 WIB mencapai 267.

Jumlah rumah yang mengalami kerusakan bertambah. Penambahan juga terjadi pada korban luka akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,5 di Garut.

Selain rumah, bencana geologi ini juga merusak bangunan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, dan sarana kesehatan.

Para pengungsi banjir Demak masih membutuhkan kebutuhan sehari-hari, seperti sabun dan handuk.