Menuju konten utama

TNI Pertimbangkan Ajukan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

Nama Doni Monardo akan diabadikan di markas-markas TNI AD, khususnya Kopassus.

TNI Pertimbangkan Ajukan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional
Sejumlah prajurit TNI mengusung peti jenazah Mantan Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo saat prosesi pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Senin (4/12/2023).ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.

tirto.id - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akan mempertimbangkan untuk mengusulkan almarhum Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo menjadi pahlawan nasional. Menurut Agus, ada mekanisme pengajuan yang harus diurus ke pemerintah dan Mabes TNI akan menyiapkan kriteria-kriteria yang menjadi syarat seorang tokoh menjadi pahlawan nasional.

"Nanti ada aturannya nanti pasti, di bidang personel nanti kita akan mengusulkan," kata Agus usai prosesi pemakaman Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2023).

Menurut Agus bila tak menjadi pahlawan nasional, nama Doni Monardo berpotensi diabadikan di markas-markas TNI AD, khususnya Kopassus. Nama yang diabdikan itu dengan melihat dedikasi prajurit selama berkarier di bidang militer untuk nusa dan bangsa.

"Beberapa gedung di Kopassus dari pahlawan yang pernah berjuang nusa dan bangsa. Kemarin terakhir ada yang digunakan, yaitu Putu Dani sudah ditulis di lapangan tembak karena almarhum senang menembak," tutur Agus.

Agus mengatakan salah satu kriterianya ialah bintang tanda jasa yang diberikan negara kepada prajurit.

"Nanti seperti yang ada di dada saya. Jadi, kita ada jasa yang didapatkan beliau dari negara," kata Agus.

Agus pun mengenang sosok almarhum Doni Monardo sebagai panutan bagi prajurit lainnya. Hal itu tidak terlepas dari almarhum Doni yang dinilai Agus sebagai sosok yang cerdas.

Agus mengatakan setiap pekerjaan yang dilakukan Doni pasti berhasil karena memang sudah ditargetkan lebih dulu. Selain itu, menurut Agus, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu sangat fokus dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya.

"Beliau [Doni Monardo] itu smart, kita jarang mempunyai prajurit seperti almarhum, beliau itu panutan adik-adiknya. Kalau kerja itu fokus, sehingga setiap kegiatan ada target yang berhasil," kata Agus Subiyanto.

Agus Subiyanto merupakan junior dari Doni Monardo di TNI Angkatan Darat (AD). Agus Subiyanto memulai karier militernya pada tahun 1991 atau enam tahun setelah Doni Monardo mengawali pengabdiannya sebagai prajurit pada tahun 1985. Keduanya sama-sama meniti karier di Infanteri dan masuk dalam Korps Kopassus.

Ia lantas mengenang saat pernah dinas bareng pada Operasi Seroja atau Perang Timor Timur pada 1995.

"Dulu saya pernah operasi bareng waktu Operasi Seroja di Tim Tim tahun 1995, beliau pangkat kapten, saya letnan dua," ucap Agus.

Agus juga mengenang kerja bersama Doni Monardo kala pandemi COVID-19. Saat itu, Doni menjabat sebagai Kepala BNPB dan mendapatkan tugas sebagai kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan COVID-19 dari Presiden Joko Widodo.

Prosesi pemakaman Doni Mardani dilakukan secara militer, yang dipimpin Jenderal Agus Subiyanto di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Senin.

Sebelum dibawa ke TMP Kalibata, jenazah Doni disemayamkan di kediamannya di Serpong Utara, Tangerang Selatan dan dibawa ke Balai Komando Mako Kopassus TNI AD, Cijantung pada Senin (4/12/2023) pagi untuk mendapatkan penghormatan terakhir.

Baca juga artikel terkait DONI MONARD atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto