tirto.id - Puluhan ibu-ibu yang tergabung ke dalam kelompok Suara Ibu Indonesia menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak revisi undang-undang (RUU) TNI di depan mal Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2025) siang.
Massa aksi yang menggunakan pakaian putih-putih tersebut membentangkan sejumlah poster berisikan pesan penolakan Revisi UU TNI.
“TNI jaga NKRI, bukan jaga kursi pejabat!” tulis salah satu poster yang dibentangkan seorang peserta aksi di lokasi, Jumat (28/3/2025).
Koordinator aksi, Ririn Sefsani, menyebut para ibu-ibu turun dalam aksi unjuk rasa ini untuk mengingatkan kelamnya masa rezim Orde Baru (Orba) ketika praktik militerisme masih terasa dengan kental.
Menurut Ririn, kondisi Indonesia saat ini mengingatkannya pada masa-masa melawan rezim Orba di bawah Presiden Soeharto dalam memperjuangkan reformasi 25 tahun silam.
“Ini mengingatkan saya kembali kepada 25 tahun lalu, ketika melawan Soeharto, [untuk] mendengungkan reformasi. Saya dan kawan-kawan masih hidup, dan kami tidak ingin sejarah kelam Orde Baru kembali lagi. Oleh karena itu kami melawan,” ujarnya di tengah-tengah massa aksi.
Ririn menegaskan, turunnya ibu-ibu dalam aksi unjuk rasa bertujuan untuk memastikan masa depan anak-anak di Indonesia terbebas dari praktik-praktik militerisme.
“Karena kalau kita membiarkan apa yang terjadi hari ini, anak-anakmu tidak memiliki masa depan yang lebih baik di sebuah negeri yang represif, yang wajahnya anti demokrasi, oligarki, militerisme,” tegasnya.
Ririn dan massa aksi lainnya menghendaki Indonesia yang terbebas dari rezim militer. Ia juga berharap ruang demokrasi dan aspirasi rakyat tidak dibatasi.
“Kami tidak ingin indonesia menjadi rezim militer, kami tidak ingin represif dan ruang demokrasi kita makin dihabisi, kita tidak ingin aspirasi rakyat dibungkam,” tutur Ririn.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Andrian Pratama Taher