tirto.id - Karlinah Djaja Atmadja, istri dari Wakil Presiden (Wapres) ke-4 RI Umar Wirahadikusumah meninggal dunia pada Senin, 6 Oktober 2025 sekitar pukul 04.33 WIB dalam usia 95 tahun.
Karlinah mengembuskan napas terakhirnya pada di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, setelah menjalani perawatan.
Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka yang terletak di kediaman pribadi keluarga di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut rencana, jenazah almarhumah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan siang hari ini.
Karlinah Djaja Atmadja adalah sosok ibu wakil presiden yang setia mendampingi suaminya dalam periode karier 1983–1988. Umar Wirahadikusumah menjadi Wakil Presiden pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Menurut putrinya, Rina Ariani, Karlinah Djaja Atmadja adalah figur seorang perempuan yang penuh semangat, tangguh, dan sangat aktif dalam berbagai kegiatan, baik sosial maupun keluarga, dan tidak pernah betah berdiam diri. Bahkan ketika kesehatannya mulai menurun, Karlinah tetap berusaha menjalani aktivitas seperti biasa.
Sosok Karlinah Istri Wapres ke-4 RI Umar Wirahadikusumah
Karlinah Djaja Atmadja lahir di Bandung pada 30 Juli 1930. Ia merupakan istri dari Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-4 yang menjabat pada periode 1983–1988.
Karlinah menempuh pendidikan di Voorbereidend Hogere Onderwijs (VHO), kemudian memperdalam bahasa Prancis di Alliance Francaise, dan sempat mengikuti program internasional Colombo Plan.
Sebelum menikah dan mendampingi sang suami dalam karier militernya, Karlinah bekerja sebagai komis di Kantor Pusat Perbendaharaan Bandung serta menjadi guru di tingkat SMP dan SMA pada tahun 1957.
Pertemuan yang mengubah hidupnya terjadi saat libur Natal tahun 1956. Saat itu, seorang kerabat datang ke rumah membawa seorang perwira muda, Letkol Umar Wirahadikusumah, Komandan Resimen 10 Siliwangi yang bermarkas di Garut.
Dari pertemuan yang tak disangka itu, tumbuh benih cinta yang berkembang cepat. Hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan, keduanya memutuskan untuk menikah pada 2 Februari 1957. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak, Rina Ariani dan Nila Shanti
Peran Karlinah sebagai istri pejabat tinggi negara tidak hanya terbatas pada pendampingan formal, melainkan juga tampak dalam kiprahnya di berbagai organisasi sosial dan kegiatan kemasyarakatan.
Komitmennya dalam bidang sosial mendapatkan pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia dalam bentuk sejumlah penghargaan bergengsi, antara lain Satyalancana Kebhaktian Sosial (1982), Bintang Mahaputera Adipradana (1987), dan Lencana Melati dari Gerakan Pramuka.
Karlinah juga dianugerahi penghargaan internasional seperti Grand Cross of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany (1984) dan Grand Cordon 1st Class of the Supreme Order of the Renaissance dari Yordania (1986).
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dicky Setyawan
Masuk tirto.id


































