Menuju konten utama

Istana Bantah Hasto soal Jokowi Pakai Aparat untuk Intimidasi

Rekaman tersebut merupakan isi pidato Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Forkopimda di Sentul, Bogor pada Rabu (13/11/2019) lalu.

Istana Bantah Hasto soal Jokowi Pakai Aparat untuk Intimidasi
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan keterangan pers di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2024). ANTARA/Yashinta Difa

tirto.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkap pidato Presiden Joko Widodo yang dinilai menggunakan aparat penegak hukum untuk mengintimidasi kelompok kontra pemerintah.

Rekaman video pidato Jokowi tersebut diputar di depan awak media seusai acara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Dalam rekaman yang diputar Hasto, Jokowi mengatakan:

"Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri, kan ndak mungkin."

Hasto menerangkan rekaman itu sebagai pengingat bahwa setiap orang bebas menyampaikan pendapat selama masih dalam koridor hukum tanpa mendapat intimidasi.

"Mengapa ini saya sampaikan karena ini hari kemerdekaan kita, yang seharusnya dengan kemerdekaan itu setiap orang bebas dan bertanggung jawab di dalam menyampaikan pendapatnya tetapi harus dalam koridor hukum, koridor kepentingan nasional, tidak boleh seseorang melakukan intimidasi," ucap Hasto.

Berdasarkan penelusuran Tirto, rekaman tersebut merupakan isi pidato Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Forkopimda di Sentul, Bogor pada Rabu (13/11/2019).

Hasto Kristiyanto

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto dalam sebuah diskusi di Kantor DPP PDIP, Sabtu (20/7/2024). Foto/Dok Humas PDIP

Klarifikasi Istana

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menilai Hasto hendak melakukan framing atas pidato Jokowi tersebut. Hal itu dikarenakan Hasto hanya memenggal bagian dari video utuh sehingga membuat publik mempersepsikan Jokowi secara buruk.

"Sambutan presiden pada Rapat koordinasi bisa diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media. Namun, rekaman video pidato presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat," kata Ari Dwipayana dalam keterangan pers tertulis, dikutip Minggu (18/8/2024).

Dia menjelaskan maksud Jokowi dalam pidato tersebut sebagai pengingat kepada setiap aparat pemerintahan untuk bekerja secara serius dan tidak menghalangi target kerja pemerintah.

"Adapun konteks pernyataan bapak presiden dalam acara tahun 2019 tersebut adalah agar tidak ada pihak mana pun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan antara lain, penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor yang semuanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara," jelas dia.

Menurut Ari, Jokowi saat itu sedang mengingatkan kepada aparat penegak hukum agar tak asal main hukum atau memperkarakan para pengusaha yang sedang mengembangkan inovasi dan teknologi demi perkembangan ekonomi Indonesia.

"Bahkan dalam sambutan tersebut, presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agak tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia," pungkas dia.

Baca juga artikel terkait PRESIDEN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky