Menuju konten utama

Isi Perpres No 139 Tahun 2024 tentang Tugas Kabinet Merah Putih

Berikut ini isi Perpres Nomor 139 Tahun 2024 tentang Tugas Kabinet Merah Putih era pemerintahan Prabowo-Gibran.

Isi Perpres No 139 Tahun 2024 tentang Tugas Kabinet Merah Putih
Jajaran Wakil Menteri Kabinet Merah Putih yang baru dilantik berfoto bersama usai pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto telah merilis Perpres No 139 Tahun 2024 tentang Tugas Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029 pada Senin, 21 Oktober 2024.

Terdapat 48 kementerian di Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029 yang diuraikan tugasnya dalam Perpres tersebut. Jumlah kementerian di kabinet ini bertambah 14, dibandingkan dengan Kabinet Indonesia Maju yang berjumlah 34 kementerian.

Berikut adalah daftar 48 kementerian yang disebutkan tugasnya dalam Perpres No 139 Tahun 2024:

1. Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan

2. Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan

3. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

4. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

5. Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan

6. Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat

7. Kementerian Koordinator Bidang Pangan

8. Kementerian Sekretariat Negara

9. Kementerian Dalam Negeri

10. Kementerian Luar Negeri

11. Kementerian Pertahanan

12. Kementerian Agama

13. Kementerian Hukum

14. Kementerian Hak Asasi Manusia

15. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan

16. Kementerian Keuangan

17. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

18. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

19. Kementerian Kebudayaan

20. Kementerian Kesehatan

21. Kementerian Sosial

22. Kementerian Ketenagakerjaan

23. Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

24. Kementerian Perindustrian

25. Kementerian Perdagangan

26. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

27. Kementerian Pekerjaan Umum

28. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman

29. Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal

30. Kementerian Transmigrasi

31. Kementerian Perhubungan

32. Kementerian Komunikasi dan Digital

33. Kementerian Pertanian

34. Kementerian Kehutanan

35. Kementerian Kelautan dan Perikanan

36. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

37. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

38. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

39. Kementerian Badan Usaha Milik Negara

40. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

41. Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

42. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal

43. Kementerian Koperasi

44. Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

45. Kementerian Pariwisata

46. Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif

47. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan

48. Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Adapun masing-masing kementerian bekerja di bawah naungan tujuh Kementerian Koordinator dengan rincian sebagai berikut:

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan mengoordinasikan:

a. Kementerian Dalam Negeri;

b. Kementerian Luar Negeri;

c, Kementerian Pertahanan;

d. Kementerian Komunikasi dan Digital;

e. Kejaksaan Agung Republik Indonesia;

f. Tentara Nasional Indonesia;

g. Kepolisian Negara Republik Indonesia; serta

h. instansi lain yang dianggap perlu.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan mengoordinasikan:

a. Kementerian Hukum;

b. Kementerian Hak Asasi Manusia;

c. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan; dan

d. instansi lain yang dianggap perlu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengkoordinasikan:

a. Kementerian Ketenagakerjaan;

b. Kementerian Perindustrian;

c. Kementerian Perdagangan;

d. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

e. Kementerian Badan Usaha Milik Negara;

f. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal;

g. Kementerian Pariwisata; dan

h. instansi lain yang dianggap perlu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengoordinasikan:

a. Kementerian Agama;

b. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah;

c. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi;

d. Kementerian Kebudayaan;

e. Kementerian Kesehatan;

f. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

g. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional;

h. Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan

i. instansi lain yang dianggap perlu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Kewilayahan mengoordinasikan:

a. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

b. Kementerian Pekerjaan Umum;

c. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman;

d. Kementerian Transmigrasi;

e. Kementerian Perhubungan; dan

f. instansi lain yang dianggap perlu.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengoordinasikan:

a. Kementerian Sosial;

b. Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia;

c. Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal;

d. Kementerian Koperasi;

e. Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

f. Kementerian Ekonomi Kreatif/ Badan Ekonomi Kreatif; dan

g. instansi lain yang dianggap perlu.

Menteri Koordinator Bidang Pangan mengoordinasikan:

a. Kementerian Pertanian;

b. Kementerian Kehutanan;

c. Kementerian Kelautan dan Perikanan;

d. Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;

e. Badan Pangan Nasional;

f. Badan Gizi Nasional; dan

g. instansi lain yang dianggap perlu.

Isi Perpres No 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas-Fungsi Kementerian

Dalam Perpres yang mengulas tentang TUGAS FUNGSI – KABINET MERAH PUTIH – 2024-2029 tersebut memuat 5 Bab dengan 35 Pasal. Bab I memaparkan tentang Susunan Kementerian, Bab II tentang Tugas dan Fungsi, Bab III tentang Penataan Organisasi, Bab IV tentang Ketentuan Peralihan serta Bab V tentang Ketentuan Penutup.

Adapun untuk penataan organisasi kementerian, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 36 Perpres 139/2024 wajib diselesaikan sebelum 31 Desember 2024. Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga membubarkan Sekretariat Kabinet dan mengintegrasikan tugas Sekretariat Kabinet ke Kementerian Sekretariat Negara.

Peraturan Presiden tersebut mulai berlaku sejak diundangkan di Jakarta pada 21 Oktober 2024. Anda dapat mengunduh dokumen lengkap Perpres No 139 Tahun 2024 melalui tautan berikut:

LINK PERPRES NO 139 TAHUN 2024 TENTANG PENATAAN TUGAS-FUNGSI KEMENTERIAN

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Aisyah Yuri Oktavania

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Aisyah Yuri Oktavania
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Dipna Videlia Putsanra