Menuju konten utama

Investasi Hilirisasi Terserap Rp144,5 Triliun di Kuartal II/2025

Nikel masih menjadi menyumbang terbesar realisasi investasi hilirisasi dengan kontribusi sebesar Rp46,3 triliun di kuartal II 2025.

Investasi Hilirisasi Terserap Rp144,5 Triliun di Kuartal II/2025
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (29/4/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan realisasi investasi hilirisasi pada kuartal II-2025 mencapai Rp144,5 triliun. Capaian ini meningkat 36,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang sebesar Rp105,6 triliun.

"Kontribusinya 30,2 persen dari total investasi (kuartal II/2025)," ujarnya dalam konferensi pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I di Kantor BKPM, Selasa (29/7/2025).

Sementara itu, secara kumulatif, realisasi investasi sektor hilirisasi pada semester I-2025 telah mencapai Rp280,8 triliun atau tumbuh 54,8 persen yoy.

Jika dilihat berdasarkan lokasi, realisasi investasi sektor hilirisasi pada kuartal II-2025 terbesar disumbang oleh Sulawesi Tengah dengan Rp25,7 triliun atau 17,8 persen total investasi.

Di posisi kedua, ada Provinsi Jawa Barat dengan relisasi Rp15,2 triliun atau 10,5 persen, disusul Maluku Utara Rp15 triliun atau 10,4 persen, Nusa Tenggara Barat (NTB) Rp10,7 triliun atau 7,4 persen, dan Jawa Timur Rp8,5 triliun atau 5,9 persen.

“Hilirisasi lebih banyak di luar Pulau Jawa, justru di Sulawesi Tengah, lalu di NTB, dan Maluku Utara,” ujarnya.

Jika dibedah per sektor, investasi hilirisasi terbesar berasal dari sektor mineral sebesar Rp96,2 triliun. Lalu diikuti sektor perkebunan dan kehutanan Rp36,3 triliun, minyak dan gas bumi Rp10,7 triliun, dan perikanan dan kelautan Rp1,3 triliun.

Nikel masih menjadi menyumbang terbesar realisasi investasi sektor ini, dengan kontribusi sebesar Rp46,3 triliun, disusul tembaga Rp22,3 triliun, kelapa sawit Rp16,4 triliun, bauksit Rp14,8 triliun, dan kayu log Rp13,1 triliun.

“Bicara hilirisasi konotasinya biasanya kebanyakan mineral. Memang sekarang masih mineral tapi kita juga mendorong di bidang perkebunan, kehutanan, kelautan, dll.,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait HILIRISASI atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana